POHUWATO, HARIANPOST.ID– Jelang musim panen tiba, petani di Pohuwato, Gorontalo meradang. Asbabnya, harga pembelian jagung yang dinilai tidak stabil.
Tidak tinggal diam, menyikapi keluhan itu, Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga bersama Dinas Pertanian, Dinas Perindagkop, Dinas Tenaga kerja dan Dinas Lingkungan Hidup, Kamis, 12 September 2024, mendatangi sejumlah perusahaan pembeli jagung yang berinvestasi di Pohuwato.
Bupati Saipul mendatangi dua perusahaan pembeli jagung, PT. Seger Pangan Sejahtera (SPS) dan PT Ceres Agro Indonesia, di Kecamatan Paguat. Dalam kunjungannya itu, Bupati ingin memastikan harga pembelian oleh perusahaan terhadap jagung petani.
“Banyak masyarakat petani yang mengeluhkan harga beli jagung. Lewat kunjungan ini, kita ingin memastikan apa yang menjadi soal terkait tidak stabilnya harga jagung,” ujar Bupati Saipul Mbuinga
Datangi perusahaan pembeli jagung, Bupati Saipul Mbuinga bersama OPD terkait pun melakukan pengukuran kadar air jagung yang mempengaruhi harga beli jagung. Dengan melakukan pengukuran itu, Bupati ingin memastikan tidak ada permainan harga beli jagung lewat proses pengukuran kadar air.
Terdapat perbedaan harga pada pembelian jagung di dua perusahaan tersebut. Untuk hari ini, harga pembelian jagung kering di PT. SPS Rp 4.400 per Kilogram (Kg). Sedangkan di PT Ceres Agro Indonesia, Rp 4.350/ Kg.
Kepada dua perusahaan pembeli jagung yang didatanginya itu, Bupati menegaskan untuk tidak melakukan permainan harga jagung. Dia tidak ingin, dalam menghadapi musim panen, petani di Pohuwato justru dirugikan karena ada permainan harga yang sengaja dilakukan. Padahal, saat ini harga jagung sedang mengalami peningkatan.
“Kita berharap saat menghadapi musim panen, petani kita benar – benar diuntungkan karena harga yang lagi baik. Jangan ada permainan harga, kalau sampai ada laporan pasti kita akan tindak tegas,” tegas Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga.
