Pengembangan Pelabuhan Tilamuta dan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif

(Pokok Pikiran Anas Jusuf)

HARIANPOST (BOALEMO)- Pelabuhan Tilamuta, Boalemo merupakan infrastruktur transportasi laut yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah Kab Boalemo.

Secara heararki menurut KM 30 Tahun 2020 tentang perubahan atas KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) merupakan pelabuhan pengumpan regional (PR) dan berpotensi dikembangkan menjadi pelabuhan pengumpul.

Hal penting potensi sumber daya alam dan sumber daya industri di wilayah hinterland yang akan menjadi demand pelabuhan Tilamuta,kebutuhan fasilitas pelabuhan Tilamuta di masa yang akan datang,serta sejauh mana peran pemerintah daerah,pusat dan sektor swasta dalam mengembangkan pelabuhan Tilamuta.

Adapun prospek pelabuhan Tilamuta adalah simpul transportasi laut yaitu:

1.Berpotensi menjadi main gate distribusi barang diprovinsi Gorontalo selain pelabuhan anggrek,khususnya mendukung rencana KEK Teluk Tomini
2.Memiliki Hinterland yang cukup luas meliputi Kab Boalemo,Pohuwato,sebagian Kab Gorontalo
3.Dimasa yang akan datang berpotensi menggeser posisi pelabuhan Gorontalo menjadi pelabuhan pengumpul bagi hubungan port Bitung.

Dalam proses studi kelayakan pelabuhan Tilamuta pada akhirnya akan melahirkan beberapa tajuk penting:

a.Bussiness plan (Analisis ekonomi&Finansial)
B.Rekomendasi teknik terhadap kondisi fisik pelabuhan
C.Strategi normatif Rencana Pengembangan Tilamuta menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional
D.Memorandum program.

Beberapa kelemahan kita adalah:
1.Potensi alam didaerah hinterland belum tergarap secara maksimal
2.Minimnya jumlah peralatan bongkar muat
3.Fasilitas pendukung pelabuhan untuk operasional belum optimal
4.keterbatasan sisi daerah untuk pengembangan pelabuhan
5.Sedimentasi besar pada muara sungai berdampak pendangkalan sekitar dermaga dan kolam pelabuhan

Tentunya kelemahan ini membutuhkan upaya dan strategi oleh pemerintah daerah.(bersambung)