Isak Tangis Iringi Kepergian Arka Abada

HARIANPOST (Pohuwato)– Kepergian Arka Abada meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga yang di tinggalkannya. Bagaimana tidak, bocah yang baru berumur 4 tahun itu, ditemukan tak lagi bernyawa dengan kondisi mengapung di saluran irigasi Desa Taluduyu Utara, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Rabu (16/12) sekitar pukul 10.30 Wita.

Isak tangis dan sedih pun tak terbendung saat mengiringi bocah 4 tahun itu ke peristirahatannya yang terakhir di pekuburan, Desa Taluduyunu Utara. Arka Abada, bocah 4 tahun itu merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, dari ayahnya Kifli Abada dan Ibu Meri Pakaya.

Menurut penuturan keluarga, bocah 4 tahun itu awalnya berpamitan kepada sang kakek, Agus Abada yang saat itu sedang menonton Tv, untuk pergi mandi. Kakek bocah itu lantas mengiyakan hal itu, lantaran berpikir bahwa cucunya itu hanya akan mandi di kamar mandi.

” Namun setelah kami cari, keponakan saya (Arka Abada) ternyata tidak ada di Kamar Mandi. Tak berapa lama terdengar kabar ada anak yang tenggelam,” Tutur Nikson Abada, Paman bocah 4 tahun itu saat menceritakan kronologis kejadian tersebut.

Kediaman Arka Abada

Setelah ditemukan mengapung di saluran irigasi yang jaraknya sekitar 500 Meter dari rumahnya, bocah 4 tahun itu langsung dilarikan ke puskesmas Buntulia untuk mendapat pertolongan. Namun sayang, nyawa bocah tersebut sudah tak tertolong lagi.

Kini keluarga bocah 4 tahun itu hanya bisa pasrah dan berharap hal ini tidak lagi terjadi kepada anak-anak lain yang tinggal disekitar irigisi, yang telah memakan korban nyawa tersebut. (d.01).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *