POHUWATO, HARIANPOST.ID – Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) Pohuwato Tahun 2024, dua politisi Golkar Suharsi Igirisa – Nasir Giasi mulai ramai disebut bakal berpasangan sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati.
Dua sosok ini diyakini akan menjadi lawan tangguh bagi Calon Bupati petahana Saipul Mbuinga yang juga ramai disebut akan menggandeng Iwan Adam sebagai wakilnya.
Banyak anggapan, Suharsi Igirisa dan Nasir Giasi bakal Bersinar dan memberikan perlawanan serius bagi pasangan Saipul dan Iwan. Bukan tanpa alasan. Dalam perjalanan karir politiknya, Suharsi Igirisa belum pernah mencatatkan kekalahan. Bahkan dalam pemilu 14 Februari lalu, dia berhasil mengantarkan anaknya Moh. Rizki Alhasni duduk di parlemen panua.
Dijagokan maju sebagai calon Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa juga dianggap sebagai sosok yang menjadi representasi masyarakat di wilayah barat Pohuwato.
Sedangkan Nasir Giasi, Ketua Golkar Pohuwato yang juga menjabat Ketua DPRD Pohuwato ini sedari jauh hari sudah disiapkan untuk menjadi penerus estafet Syarif Mbuinga. Baik sebagai Ketua DPD Golkar ataupun sebagai Bupati Pohuwato.
Tapi dalam politik, rencana dan harapan seperti sedang menemukan momentumnya. Nasir Giasi yang semula dijagokan maju Bupati ini justru cenderung menjadi calon wakil Bupati. Awalnya, dia disebut akan menjadi pendamping Saipul Mbuinga. Tapi dalam perjalanannya, Golkar sepertinya lebih percaya diri memasangkan dua kadernya, Suharsi Igirisa – Nasir Giasi ke Pilkada Pohuwato.
Menanggapi kabar yang mulai berkembang, Nasir Giasi usai Rapat Paripurna di DPRD Pohuwato Senin kemarin, menyikapinya dengan berpantun.
“Ayu Tin Ting lagi syuting, Dunia Politik, Jangan Bikin Hening,” pantun Nasir Giasi
Usai rapat paripurna, Suharsi Igirisa dan Nasir Giasi kepada Wartawan kompak menyebut akan menjadikan pilkada Pohuwato tidak hening.
“Pilkada ini kita bikin rame,” kata Suharsi
“Iya, kita bikin rame,” sahut Nasir Giasi
Terkait kabar yang menyebut bahwa dirinya akan mendampingi Suharsi Igirisa di Pilkada, Nasir menyampaikan bahwa semua masih berproses. Dalam politik, sebuah proses tidak hanya berhenti dalam putusan yang diputuskan lokal (Pohuwato). Tapi semua masih akan berproses ke jenjang yang di atasnya.
“Calon Bupati dan Wakil bupati tidak putus hanya dikeputusan lokal, semuanya berjenjang. Apapun kesepakatan yang dihasilkan lokal itu akan bisa berubah ketika ada keputusan dari DPD 1 dan keputusan DPP,” terang Nasir Giasi
Tapi kalaupun nanti keputusan yang keluar dari DPP Golkar untuk mengusung kedunya, maka sebagai kader kata Nasir, dirinya akan tunduk kepada keputusan itu
“Sebagai kader yang taat asas taat aturan, saya kader, beliau (Suharsi) kader, maka siap melaksanakan perintah,” tegas Nasir