Hutan Desa Dialihfungsikan, Rumah – Sekolah di Hulawa Kena Imbas Proyek Emas PGP

POHUWATO,HARIANPOST.ID- Orang tua siswa SDN 04 Buntulia menolak anaknya dipindahkan ke sekolah lain. Sikap tegas itu disampaikan orang tua siswa merespon ihwal kabar relokasi siswa karena terdampak aktivitas proyek emas Pani Gold Project (PGP) yang belakangan mulai ramai dibicarakan.

Selain menolak anaknya dipindahkan, orang tua siswa di sekolah ini juga tegas menolak soal rencana pemindahan bangunan sekolah SDN 04 Buntulia ke tempat lain. Bukan tanpa sebab, mereka khawatir hal itu justru mempersulit siswa untuk belajar, karena jarak rumah siswa dan sekolah yang menjadi jauh.

“Kami menolak,  kami tidak ingin anak kami terdampak dan dipindahkan,” kata orang tua siswa, menolak.

Itu disampaikan langsung kepada Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga, Ketua DPRD Pohuwato Beni Nento, Ketua Komisi I DPRD Pohuwato, Iwan Abay dan Sekretaris Komisi I Abdul Hamid Sukoli dalam dialog bersama, Kamis, 14 Agustus 2025, di SDN 04 Buntulia.

Seperti yang dikeluhkan kepada Pemerintah daerah dan DPRD, siswa SDN 04 Buntulia saat ini merasa terganggu atas bisingnya aktivitas pertambangan di tengah proses pembelajaran , siswa menjadi tidak fokus. Dampak lain, polusi debu beterbangan ke lingkungan sekolah juga dikhawatirkan berpengaruh pada masalah kesehatan siswa.

Kepada Bupati dan juga anggota dewan tersebut, sejumlah pemuda desa Hulawa yang hadir dalam pertemuan ini juga menyampaikan keluh-kesahnya atas sikap Pemerintah daerah yang dinilai acuh terhadap dampak pertambangan yang sedari awal mereka khawatirkan akan masuknya investasi pertambangan. Terlebih lagi soal dampak langsung yang hari ini dirasakan oleh siswa di SDN 04 Buntulia.

“Ini yang kami sampaikan dari awal, bahkan kami lewat demonstrasi, kami sampaikan yang kami khawatirkan, tapi pemerintah daerah hanya terlihat santai menanggapinya,”ungkap perwakilan pemuda.

Tidak sampai di situ, para pemuda ini menyebut dampak pertambangan yang dirasakan oleh siswa di SDN 04 Buntulia, akibat hutan desa Hulawa yang dialihfugsikan.

“Dampak yang dirasakan hari ini karena hutan desa Hulawa yang dialihfungsikan, yang dijual – belikan,”ungkap sejumlah pemuda meluapkan kekesalannya.

Menyikapi aspirasi orang tua siswa SDN 04 Buntulia, Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga bilang kehadirannya dalam pertemuan ini justru untuk mendengarkan langsung penyampaian dan keluhan orang tua siswa. Aspirasi yang disampaikan ini nantinya kata dia akan dibahas bersama DPRD Pohuwato.

“Kami datang bukan untuk merencanakan pemindahan, tapi justru kami mau menghimpun masukan dan keluhan masyarakat. Supaya apa, supaya kita bisa menentukan kebijakan dan solusi terbaik,”ucap Saipul Mbuinga

Sementara itu, Saipul Mbuinga terlihat tidak memberikan tanggapan terkait pernyataan perwakilan pemuda Hulawa yang menyebut alihfungsi hutan desa menjadi lokasi proyek emas pani Gold Project,  jadi pemicu dampak langsung dirasakan di SDN 04 Buntulia.

Usai dialog, saat ditanyakan alasan Bupati tidak menangapi pernyataan pemuda Hulawa itu, dengan tegas dirinya menyampaikan bahwa dirinya tidak mengetahui soal alihfugsi hutan desa.

“Saya tidak merespon, karena saya baru mendengar soal alihfungsi hutan desa itu dari mereka,”jelas Bupati Saipul Mbuinga