POHUWATO,HARIANPOST.ID- Awal pertemuan bersama Komisi satu DPRD Pohuwato periode 2024 – 2029, Kepala – Kepala Puskesmas di Pohuwato yang dipimpin langsung Kepala Dinas Kesehatan Fidi Mustafa, sampaikan sejumlah persoalan yang dihadapi Puskesmas dalam melakukan pelayanan.
Pertemuan yang dilaksanakan di Aula DPRD Pohuwato, Kamis, 24 Oktober 2024 itu dihadiri Ketua DPRD Pohuwato Beni Nento, Ketua Komisi satu Iwan Abay dan Wakil Ketua Komisi satu Abdul Hamid Sukoli.
Di hadapan Komisi satu, Kepala – Kepala Puskesmas ini menyampaikan sejumlah masalah yang dihadapi, utamanya ihwal kekurangan Dokter Puskesmas. Padahal dalam perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Pohuwato membuka kuota 27 CPNS Dokter Umum. Namun sayangnya, formasi untuk Dokter Umum di Puskesmas sepi peminat.
Tidak hanya masalah kekurangan Dokter, Kepala – Kepala Puskesmas itu juga mencurahkan isi hatinya terkait tunjangan Kepala Puskesmas yang dinilai masih jauh dari harapan. Padahal, Kepala Puskesmas memiliki tanggungjawab yang jauh lebih besar. Bahkan kepada Komisi Satu, Kepala – Kepala Puskesmas itu menyebut tunjangan yang mereka dapatkan tidak jauh lebih besar dari staf mereka di Puskesmas.
Mendengar masalah dan curhatan Kepala Puskesmas tersebut, Ketua Komisi Satu Iwan Abay menyampaikan, bahwa memang dirinya sudah mendengar terkait masalah – masalah yang ada di 16 Puskesmas di Pohuwato. Karena itu, Komisi Satu kata Iwan akan mengagendakan untuk turun memonitoring pelayanan di setiap Puskesmas.
“Kita Komisi Satu akan menjadwalkan untuk memonitoring pelayanan di setiap Puskesmas untuk melihat apa sebetulnya yang menjadi kendala dihadapi setiap Puskesmas,” ujar Iwan Abay
Sementara terkait tunjangan Kepala Puskesmas, Ketua DPRD Pohuwato Beni Nento menyampaikan akan membicarakan hal ini dengan Pemerintah Daerah melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Kami akan bicarakan dengan TAPD untuk tambahan tunjangan bagi Kepala Puskesmas. Saya akan bicarakan secara regulasinya. Kita dalam waktu dekat akan melakukan monitoring ke Puskesmas, sehingga DPRD punya alasan jelas dalam pembahasan anggaran nanti. Siapa tahu tunjangannya bisa naik walaupun hanya Rp 1. Yang penting kan naik,”ucap Beni sambil bercanda