RKP Gorontalo: Pemberdayaan Literasi Khusus Anak Jalanan Harus Dikampanyekan

HARIANPOST-(GORONTALO)– Berdasarkan survei Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70. merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Direktur RKP, Rifaldi Halang menyampaikan Rumah Kami Peduli hadir sebagai salah satu wadah dalam membantu perkembangan dan pembangunan daerah. Bergerak bersama pemerintah.

Rumah kami peduli berdiri sejak 2018 di jakarta, merupakan LSO yang bergerak di kegiatan sosial dibawah naungan organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) daerah Gorontalo.

“Pandangan umum di masyarakat ketika melihat anak-anak jalanan sangat miris. Mereka menganggap tak berpendidikan, mengganggu, nakal, ditelantarkan orang tua, dan lain sebagainya. Tapi, hal ini tak semestinya membuat kita menutup diri untuk saling memberi arti,” ucap Rifaldi, Ahad (20/02).

Pembudayaan literasi masyarakat, khususnya anak-anak jalanan harus terus dikampanyekan. Sebab, ini selaras dengan pesan konstitusi Indonesia pada alinea ke-4 Yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka ini menjadi tugas dan tanggung jawab bersama.

“Perempatan lampu merah Baiturahim selalu ramai dengan anak-anak jalanan yang menjajakan suara atau mengemis meminta uang kepada para pengendara, ketika kendaraan berhenti sambil menunggu lampu merah berganti. Melihat kondisi tersebut kami mengambil momentum, dengan mengajak mereka agar lebih produktif dan berdaya dengan menyediakan lapak buku,” tutur Rifaldi

Ada tiga aspek yang harus dipenuhi untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni, yaitu literasi dasar, karakter, dan kompetensi. Menuju Indonesia emas 2045.

“kita ingin membangun emosional dulu, menyatukan hati dengan mereka dulu, agar program ini terus masif dan memberikan inspirasi dan kepedulian sosial masyarakat kota Gorontalo terhadap anak- anak jalanan” pungkasnya.(Sandri)