Pohuwato Terima Program Padat Karya Penanaman Mangrove

PEMDA Pohuwato Bersama Kepala BPDAS

HARIANPOST- Pemerintah Kabupaten Pohuwato mendapat program padat karya dalam bentuk penanaman Mengrove dari badan pengelolaan Daerah aliran sungai (BPDAS). Kabar baik ini terungkap, setelah Pemerintah Kabupaten Pohuwato, Selasa (18/08) kemarin menerima kunjungan kerja dari Kepala BPDAS, M. Tahir yang disambut langsung oleh Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga, di aula panua kantor Bupati.

Program padat karya penanaman mangrove ini nantinya akan mengkombinasikan antara keberadaan budidaya tambak yang ada, namun dengan tetap memperhatikan keberlangsungan mangrove. Tujuan program ini jelas M Tahir, adalah untuk memulihkan kembali ekonomi Nasional yang terdampak akibat penyebaran pandemi Global Covid-19.

Seiring dengan tujuan itu, M Tahir mengungkapkan bahwa sejauh ini pihaknya telah memetakan sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato yang akan mendapat sentuhan program padat karya ini. Sementara terungkap bahwa lokasi mangrove yang akan mendapat program ini mencapai luasan 900 Ha.

“Masyarakat yang benar-benar terdampak Covid-19, kita fasilitasi untuk pelaksanaan padat karya ini,” Terang M. Tahir “Lokasi penanaman ini juga tidak harus satu hamparan, bahwa disini harus 100 Hektar (Ha), disana harus 50 Ha, itu tidak. Jadi bisa 2 Ha, bisa 3 Ha, bisa 5 Ha yang penting masyarakat yang benar-benar terddampak Covid ini kita fasilitasi untuk pelaksanaan padat karya,” Timpanya

Mendengar penyampaian itu, Bupati Syarif Mbuinga menyampaikan dukungannya kepada BPDAS untuk menyukseskan program tersebut. Hanya saja kata dia, kalau tujuan program ini adalah untuk masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19, menurut Syarif semua masyarakat Pohuwato terkena dampak dari virus mematikan tersebut.

Tetapi bila melihat program padat karya melalui penanaman mangrove, bisa dipastikan hanya masyarakat pesisir saja yang akan menjadi sasaran. Memang kata Syarif dari 13 Kecamatan di Pohuwato ada 10 Kecamatan yang memiliki kawasan mangrove. Sehingganya kalau tujuannya adalah untuk melestarikan mangrove dan memulihkan ekonomi kata Syarif, pihak BPDAS harus benar-benar teliti melihat masyarakat yang benar-benar terdampak pandemi tersebut.

” Karena tujuan program ini tidak hanya bagaimana melestarikan mangrove namun bagaimana masyarakat yang terdampak pandemi ini akan kembali pulih dalam segi ekonomi, maka yang harus disasar adalah masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” Pinta Syarif. (D.01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *