HARIANPOST (GORONTALO )– Kepala BAPPPEDA Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki menyebut bahwa konsep perhutanan sosial merupakan konsep yang sudah lama namun kurang mendapatkan perhatian.
Padahal Provinsi Gorontalo kata dia merupakan daerah yang mengalami dua hal, yang menjadi tujuan dari perhutanan sosial. Pertama kata Budiyanto, Gorontalo sedang mengalami deforestasi yang luar biasa, yang sampai dengan saat ini belum ditemukan cara untuk mengendalikan kerusakan hutan.
“Kedua kita menghadapi problem yang berkaitan dengan semakin menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat sebagai dampak dari pandemi covid-19. Jadi dua hal ini sebenarnya adalah dua hal yang menjadi sasaran utama dari program perhutanan sosial,”ungkap Budiyanto dalam rapaat pokja perhutanan sosial monitaring dan evaluasi pelaksanaan perhutanan sosial di Provinsi Gorontalo, selasa (08/06), yang dilaksanakan di BAPPPEDA Provinsi Gorontalo.
Melalui konsep perhutanan sosial ini kata Budiyanto, masyarakat diberikan akses dalam mengelolah hutan tetapi dengan tujuan agar hutan lestari dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih jauh dirinya menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan roadshow evaluasi seluruh program pemerintah daerah dalam rangka mempersiapkan program RPJMD dan melihat potensi sektor-sektor di luar sektor andalan yaitu sektor pertanian yang saat ini menjadi sektor andalan.
“Salah satunya adalah yang kita lirik dan minati adalah perhutanan sosial. Karena berkaca dari potensi yang kita miliki dan persoalan yang kita miliki,”terang Budiyanto
Provinsi Gorontalo kata dia memiliki potensi hutan, baik hasil kayu dan bukan kayu. Serta persoalan yang dihadapi saat ini yaitu masih tingginya ketimpangan ekonomi antar wilayah dan masih tingginya angka kemiskinan. Persoalan ini menurut dia dapat diselesaikan dengan pemerataan akses terhadap potensi ekonomi, salah satunya adalah potensi hutan.
“Jadi begitu kita membedah secara mendalam program ini kita menemukan satu optimisme bisa melakukan percepatan penurunan kemsikinan melalui upaya ini,”kata Budiyanto
Tapi di sisi lain dirinya khwatir, bila program ini tidak di desain dan dikawal dengan baik maka program ideal tersebut bakal menjadi malapetaka. Sebab akan disalah gunakan oleh oknum tertentu untuk mengeksploitasi hutan.
“Oleh sebab itu kita ingin mendapatkan gambaran yang utuh, melalui Pokja ini agar program ini bisa ditempatkan menjadi program prioritas RPJMD,” terang Budiyanto.(F. Hasania)