POHUWATO,HARIANPOST.ID- Persoalan pertambangan di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo memang tidak ada habisnya. Terlebih lagi, aktivitas pertambangan itu kerab memberikan dampak yang serius terhadap lingkungan.
Bagaimana tidak, aktivitas pertambangan yang dilakukan itu juga turut membawa materil lumpur bercampur pasir ke wilayah persawahan petani. Namun meskipun demikian, para penambang di wilayah itu hampir tidak pernah bersinggungan dengan petani.
Sebab, tidak sedikit petani di Pohuwato juga melakukan aktivitas pertambangan di sela – sela menunggu waktu panen tiba. Tetapi belum lama ini, masyarakat petani Kecamatan Duhiadaa mendatangi kantor Bupati Pohuwato guna mengeluhkan sedimen yang telah menumpuk di saluran.
Atas keluhan tersebut Pemerintah Daerah mengarahkan satu unit alat berat excavator untuk mengangkat material sedimen dari saluran yang dikeluhkan. Tak ingin menutup mata, pelaku usaha pertambangan di Pohuwato juga turut tergerak melakukan upaya pembersihan materil di wilayah pertanian.
Bahkan Para pelaku usaha pertambangan ini memberdayakan petani sekitar untuk mengangkat sedimen yang ada di saluran.
Atas partisipasinya tersebut, Kepala P3A Desa Duhiadaa kecamatan Duhidaa, Abdul Rahman Lukum pun mengucapkan terima kasih atas perhatian, karena turut bersama petani membersihkan materil yang menumpuk di saluran persawahan.
“Saya mewakili masyarakat petani desa Duhiadaa berterima kasih karena telah membantu kami untuk pengerukan, bantuan ini pas dengan waktu kami untuk penghaburan bibit,” ucap Abdul Rahaman Lukum.
Upaya seperti ini bukan pertama kali dilakukan oleh penambang di Pohuwato. Sebab Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia selalu merangkul penambang di Pohuwato untuk melakukan aktivitas pertambangan serta melakukan normalisasi.