POHUWATO,HARIANPOST.ID- Sedimentasi yang menumpuk di sumber air bersih milik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Moolango, Kabupaten Pohuwato, menghambat air yang masuk ke pipa penyuplai air untuk rumah – rumah penduduk.
Akibat sedimentasi tersebut, debit air yang masuk ke pipa dan menyuplai air ke rumah penduduk di Marisa, Buntulia dan Duhiada’a menjadi sedikit. Hal itu lantas berdampak pada layanan air bersih oleh Perumdam Tirta Moolango menjadi tidak maksimal.
Tidak hanya diam, Plt Direktur Perumdam Tirta Moolango Kaharudin Rahim bersama sejumlah petugas Perumdam, Kamis, 20 Februari 2025, bergerak cepat menyelesaikan masalah sedimentasi yang menumpuk itu. Dengan menggandeng Pani Gold Project ( PGP), Perumdam Tirta Moolango melakukan pengerukan sedimentasi di sumber air bersih (air terang) dengan menggunakan alat berat excavator.
“Air yang masuk ke pipa milik kita itu menjadi sedikit akibat sedimentasi yang menumpuk di wilayah sumber air bersih. Hari ini kami pun mulai melakukan pengerukan, agar suplai air ke rumah warga itu kembali normal,”ujar Kaharudin
Baru dua bulan ditugaskan menjadi Plt Direktur Perumdam, dirinya kata Kaharudin kerap mendapat keluhan dari pelanggan Perumdam yang mengeluhkan ihwal layanan air bersih.
Sebagai orang lapangan, Kaharudin tidak hanya berdiam diri dan menunggu laporan dari karyawan Perumdam ihwal masalah yang terjadi terkait layanan air bersih. Kaharudin terjun langsung melihat sumber masalah air yang dikeluhkan oleh pelanggan Perumdam Tirta Moolango itu.
Setelah melakukan pengecekan di lapangan, dia mendapati bahwa sedimentasi yang menumpuk di pintu masuk air Perumdam itulah yang menjadi penyebab debit air Perumdam tidak maksimal untuk menyuplai air ke rumah penduduk.
“Saya berharap dengan pengerukan sedimentasi ini, debit air yang masuk untuk menyuplai air ke rumah – rumah warga itu bisa maksimal,”harapnya
