Lewat Gerakan Bomomulo, Boalemo Menuju Daerah Mandiri Pangan

HARIANPOST (BOALEMO)- Gerakan “Bomomulo” atau Boalemo Mo’pomulo (menanam) merupakan gerakan mandiri pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang kembali digalakan oleh Pemerintah Daerah.

Pemanfaatan lahan pekarangan oleh masyarakat Boalemo telah terbukti mampu menjawab pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga dan berpeluang peningkatan pendapatan terlebih pada masa pandemi
covid-19.

Setidaknya dalam 5 bulan terakhir ini ungkap Kepala Dinas Pangan Boalemo, Didin Lamusu, keberadaan komoditi bawang dan cabe rawit menjadi peluang pasar yang mampu menekan laju inflasi di Boalemo.

“Cabe menjadi primadona yang grafik permintaannya meningkat,artinya peluang peningkatan permintaan akan terbatasnya pasokan ini menjadi rilis segar bagi masyarakat yang telah dan belum memanfaatkan pekarangan yang ada,”kata Didin, Kamis (15/07).

Plt Bupati Boalemo Anas Jusuf dalam konsep kaji peluang trend kenaikan ekonomi yang berbasis kerakyatan berasumsi bahwasanya potensi lahan kering di Boalemo yang baru dimanfaatkan. Sebesar 84 persen atau 122,843,19 Ha,yang diperuntukan untuk ladang tegalan,perkebunan dan kawasan hutan,sedangkan yang belum termanfaatkan adalah seluas 22.598.81 Ha atau 16 persen dari total lahan kering.

Ini kata Didin Lamusu, menandakan bahwa masyarakat Boalemo sangat berpotensi menaikan derajat kesejahteraan melalui gerakan bersama “Bomomulo” juga sebagai upaya bersama dalam memperkuat ketahanan pangan masyarakat

Gerakan bersama Boalemo Mo’Pomulo ini merupakan program adaptive yang terus terbuka dan strategis karena masyarakat bisa menjalankannya dengan mudah,murah dan ramah lingkungan dan tak terbatas waktu

“Cabe, tomat,bawang merah,bawang putih,sayur-sayuran merupakan kebutuhan harian hakiki masyarakat sehingga ini menjadi pioner dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga dalam konteks sederhananya,”kata Didin

Lebih jauh pemerintah Kabupaten Boalemo berharap agar inovasi program Boalemo mo’pomulo ini menjadi komitmen bersama seluruh masyarakat dan dapat terus disosialisasikan dengan terus merubah beberapa mindset.

“Yakni membeli menjadi memetik,lalu menjual. Baritos (Bawang,rica,tomat dan sayur) merupakan kebutuhan seumur hidup, merupakan pangan murah, bergizi dan sehat serta menambah pendapatan,”terangnya

“Tentunya dukungan kita semua akan menjadi ruh penggerak inovasi ini akan terus diwujudkan dan ikut berkontribusi dalam mendukung program-program pemerintah lainnya,” pungkasnya.