GORONTALO – Harianpost.id – Saat ini informasi menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat. Karena itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Gorontalo bersama Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melaksanakan Forum Group Discussion pelaksanaan Survei Minat Kepentingan dan Kenyamanan (MKK) publik terhadap isi siaran, Kamis (17/3) pekan kemarin.
Lewat forum diskusi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas konten siaran lokal yang selaras dengan keinginan masyarakat daerah. Sebab selama ini menurut Komisioner KPID Gorontalo , Sudirman Mile ,masyarakat daerah lebih banyak mengkonsumsi informasi maupun siaran tentang daerahnya dari siaran Jakarta.
“Forum diskusi ini menjadi bahan untuk hasil penelitian kedepan bahwa hasil dari penelitan menjadi bahan evaluasi untuk Lembaga penyiaran yang lama yang ada di daerah, dan ini bukan sekedar asistensi untuk lembaga penyiaran yang baru mendaftar,” kata Komisioner KPID Gorontalo , Sudirman Mile, usai mengikuti FGD.
KPID Gorontalo kata Sudirman mendukung tumbuhnya lembaga penyiaran lokal, baik swasta maupun komunitas, yang meminimalisir ketidakseimbangan arus informasi yang diperoleh masyarakat di Gorontalo. Ia menyadari bahwa kebutuhan informasi maupun hiburan masyarakat di daerah kemungkinan hanya bisa dipenuhi lembaga penyiaran lokal.
“Karenanya, KPID Gorontalo mendukung hadirnya TV-TV kampus yang kemudian menjadi TV lokal. Apalagi sebentar lagi sistem penyiaran kita akan berpindah ke siaran digital yang secara teknis dapat mendukung keberagaman isi dan juga pertumbuhan TV,” ujar Sudirman Mile.
Sementara Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Dr.Ir.Eduart Wolok, ST.MT, mengatakan bahwa kerjasama antara UNG dan KPI ini sangat penting terutama dalam kaitan pendataan kebutuhan lembaga penyiaran dan kedepan penelitian ini akan menintikberatkan wilayah survei ke daerah pesisir di Gorontalo.
Dipilihnya wilayah pesisir dikarenakan masih banyak informasi ataupun siaran yang tidak bisa masuk ke daerah tersebut. Selain itu, terkadang banyak informasi yang disiarkan berjam-jam dari pusat dan ditonton masyarakat daerah yang secara manfaat tidak ada nilainya.
Sementara itu, Koordinator PS2P (Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran) sekaligus Komisioner KPI Pusat, Mohamad Reza, menyampaikan kepentingan lain dari survei MKK yakni untuk mempersiapkan gerak tumbuh penyelenggara penyiaran pasca perpindahan system penyiaran nasional pada 2 November 2022 mendatang.(rls)