HARIANPOST– Penyebaran pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi masyarakat, namun virus mematikan tersebut juga turut mengubah pola perilaku masyarakat. Buktinya selama penyebaran pandemi, tercatat, angka pernikahan dini, kehamilan, perceraian, hingga penggunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif (Napza) mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
Kondisi tersebut membuat Iqbal Naim perihatin. Apalagi kata Iqbal,kondisi pandemi saat ini membuat angka pernikahan dini naik secara signifikan. Dimana dalam catatan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, terdapat 34.000 permohonan dispensasi pernikahan yang diajukan pada Januari hingga Juni 2020.
“Sebanyak 97 persen permohonan dikabulkan. Kendati usia pernikahan telah dibatasi minimal 19 tahun, namun 60 persen yang mengajukan adalah anak di bawah 18 tahun, dan tercatat angka kehamilan saat pandemi mengalami kenaikan, Data ini di benarkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana nasional (BKKBN) berdasarkan data, ada lebih dari sekitar 400.000 kehamilan yang tak direncakan,” Terang Iqbal Naim, Jum’at (19/11).
Berangkat dari kondisi tersebut, Iqbal yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) jurusan Administrasi Publik ini pun hadir memberikan solusi untuk mengubah perilaku masyarakat supaya bisa tetap produktif di tengah pandemi covid-19.
Bersama Forum GenRe Indonesia Gorontalo (Genre), PIK Remaja Merak, serta BKR Se-Kecamatan Lekobalo, dirinya hadir menawarkan solusi dan berinovasi serta berkolaborasi bersama Dinas Pangan Provinsi Gorontalo dalam pembuatan pembudidayaan lele dan tanaman holtikultura di dalam ember.
Hadirnya Genre Beraksi dan Berkolaborasi ini diharapkan akan mengubah gaya hidup masyarakat dan remaja saat ini untuk menjaga ketahanan pangan, dan memanfaatkan waktu di tengah pandemi ke hal-hal produktif. Hal ini juga memberikan kesempatan kepada para anak muda untuk dapat melatih life skill, potensi, dan meningkatkan kreativitas.
“Genre Beraksi dan Berkolaborasi merupakan sebuah inisiasi untuk menjaga para anak muda agar lebih produktif di tengah pandemi covid19 agar terhindar dari masalah-masalah remaja yang dapat merugikan kehidupan mereka di masa yang akan datang, dan tentunya program ini di sasarkan untuk dapat menekan angka pernikahan dini dan kehamilan yang naik signifikan di tengah pandemi saat ini,” Jelas Iqbal (D.01)