HARIANPOST (Pohuwato)- Pemerintah Daerah di Provinsi Gorontalo tidak ingin mengambil resiko terhadap penyelanggaraan pasar senggol ataupun kegiatan lainnya yang berpotensi menimbulkan penyebaran pandemi Covid-19.
Karena itu, melalui rapat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Provinsi, Kabupatan dan Kota di Gorontalo, Kamis (22/04) memutuskan bahwa penyelanggaraan pasar senggol dan kegiatan lainnya pada ramadhan tahun ini ditiadakan.
Tidak hanya itu, pelaksanaan festival tumbilo tohe yang biasanya dilaksanakan pada malam ke 27 ramadahan, juga dipastikan tidak akan dilombakan. Sebab dikhawatirkan akan mengundang kerumunan dan menimbulkan penyebaran pandemi Covid-19.
Sementara mulai senin 26 April nanti, Pemerintah Provinsi Gorontao akan melaksanakan pemeriksaan swap antigen bagi pelintas batas Provinsi. Kemudian mulai tanggal 06 Mei sampai 17 Mei 2021 nanti seluruh masyarakat dilarang mudik, dan perbtasan lintas provinsi akan ditutup.
Di sisi lain, semua tempat wisata pun akan dilakukan penutupan, yang akan dimulai 06 Mei sampai 24 Mei 2021. Forkopimda juga dalam rapat siang tadi memutuskan melarang kegiatan ketupat yang biasanya selalu ramai oleh masyarakat.
Seiring dengan keputusan tersebut, Bupati Pohuwato melalui juru bicara Fachmi Mopangga mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Pohuwato pun akan menjalankan keputusan tersebut.
“Berdasarkan hasil rapat Forkopimda se-Provinsi Gorontalo untuk pasar senggol dan festival tumbilotohe, dan aktivitas lainnya itu ditiadakan untuk mencegah kerumunan warga.Larangan untuk mencegah kerumunan ini berlaku hingga perayaan Ketupat nanti,”terang Fachmi Mopangga
Lebih jauh Fachmi menyampaikan, dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Pohuwato dan Pemerintah Provinsi Gorontalo akan bersama-sama meninjau perbatasan lintas provinsi, yang berada di Kabupaten Pohuwato, tepatnya di Desa Molosifat, Kecamatan Popayato Barat.
“Dalam kunjungan nanti itu Pemerintah Kabupaten Pohuwato dan Pemerintah Provinsi Gorontalo akan sama-sama mengecek kesiapan petugas yang berjaga diperbatasan. Karena akses lintas antar Provinsi itu dijaga ketat dan tidak ada yang bisa mudik,”terangnya lagi. (D.01)