HARIANPOST (GORONTALO)- Dewan Pimpinan Wilayah Barisan Rakyat Kawal Demokrasi Indonesia (BARIKADE 98) Provinsi Gorontalo resmi dikukuhkan, Senin (22/1).
Pengukuhan ini turut dihadiri Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Barikade, Benny Rhamdani , Ketua DPW Barikade Provinsi Gorontalo Samsi Pomalingo.
Kepada pengurus Barikade Provinsi Gorontalo Benny Rhamdani mengingatkan untuk membantu program-program pemerintah Jokowi-Ma’ruf amin.
“Soal edaulatan politik ada tiga hal yang harus kita ingat. Pertama kita tidak mau Negara yang diintervensi oleh asing, yang kedua berdikari secara ekonomi, kita tidak mau berekonomi kita dikuasai sebesar besarnya oleh asing ini yang dilakukan oleh pak jokowi dan yang ketiga berkepribadian secara budaya,”ucapnya
Sementara ketua DPW Barikade Provinsi Gorontalo, Samsi Pomalingo yang baru saja dilantik mengatakan ke depan tugas yang akan dilakukan pengurus Barikade Provinsi Gorontalo adalah adalah pertama membantu pemerintah dan seluruh stakeholder yang punya kepentingan untuk melakukan pemulihan ekonomi.
“Agar kita tidak ada satu orang pun yang kelaparan di daerah ini karena komitmen Pemerintah sebagaimana disebutkan dalam programnya” tegas Samsi
Barikade 98 kata Samsi akan memberi edukasi ideologi Pancasila terhadap pelajar SMP, SMA yang hari ini menjadi sasaran dari gerakan transnasional kelompok eks HTI, kelompok Salafi dan kelompok Wahabi.
“Hari ini bisa kita lihat bagaimana perilaku mereka tidak taat kepada orang tua dan lebih memilih taat kepada gurunya ini adalah penyimpangan agama yang sesungguhnya sangat mencengangkan,” ungkap Samsi
“kita akan menancapkan bendera barikade di seluruh pelosok Provinsi Gorontalo terutama di wilayah pesisir ini perlu kita advokasi bagaimana mereka bisa hidup sehat, sejahtera dengan mengoptimalkan hasil pertanian mereka, bukan hanya mereka nikmati sendiri tetapi mereka bisa jual untuk kebutuhan mereka,”ucapnya menambahkan
Terakhir dirinya menyampaikan bahwa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Barikade akan membuka koperasi yang akan berbeda dengan koperasi-koperasi yang sudah ada.
“Selama ini yang kita tahu bersama itu hanya menguntungkan pihak koperasi itu sendiri tapi sebetulnya membunuh rakyatnya sendiri dengan bunga yang sangat tinggi,”pungkasnya (fai)
