POHUWATO,HARIANPOST.ID-Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pohuwato, Abdul Hamid Sukoli, menyoroti dugaan lambannya proses rujukan dan tidak tersedianya oksigen yang dialami seorang pasien di Puskesmas Popayato. Peristiwa ini dianggap sebagai bentuk lemahnya kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas, Senin,8 Desember 2025.
Abdul Hamid menegaskan bahwa persoalan ketersediaan oksigen bukanlah hal baru dalam pelayanan kesehatan puskesmas di Pohuwato. Isu tersebut sudah berulang kali mencuat dan menjadi pembahasan antara Komisi I DPRD dengan Dinas Kesehatan setempat.
“Kami sering menerima keluhan dari masyarakat, khususnya para KPM, terkait tidak tersedianya oksigen di sejumlah puskesmas. Persoalan ini selalu kami respons dan bahas bersama Dinas Kesehatan, bahkan sudah berulang kali kami ingatkan,” ujar Abdul Hamid.
Dewan telah berkali-kali meminta Dinas Kesehatan merespons cepat setiap persoalan terkait ketersediaan fasilitas medis, terutama oksigen, yang wajib tersedia setiap saat.
“Pelayanan kesehatan menyangkut nyawa manusia. Tidak boleh ada alasan kelalaian, apalagi karena persoalan teknis yang seharusnya sudah diantisipasi sejak awal,” tegasnya.
Abdul Hamid menyebut, jika kasus seperti ini terus berulang, maka hal tersebut tidak lagi bisa dianggap sebagai kelalaian biasa, melainkan bentuk pembiaran yang sangat disayangkan.
“Ini sudah menjadi masalah klasik. Kalau terus berulang seperti ini, maka patut diduga bukan lagi kelalaian, melainkan adanya unsur pembiaran. Ini sangat kami sesalkan,” tambahnya.
Ia mendesak Dinas Kesehatan segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait manajemen pelayanan puskesmas, terutama dalam kesiapan sarana pendukung layanan darurat.
“Kejadian di Puskesmas Popayato harus dijadikan alarm keras. Jangan sampai ada korban berikutnya hanya karena minimnya kesiapan fasilitas. Dewan akan terus mengawal dan mendorong perbaikan pelayanan kesehatan di daerah,” pungkasnya.








