POHUWATO,HARIANPOST.ID- Warga Popayato serumpun sepertinya tetap harus bersabar untuk menghadapi kondisi kesulitan mengakses air bersih.
Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat di wilayah Popayato memang mengeluhkan sulitnya untuk mengakses sumber air bersih.
Air sungai yang biasanya menjadi sumber air untuk kehidupan masyarakat itu, kini kondisinya tidak memungkinkan lagi untuk dikonsumsi. Bukan karena fenomena alam, namun kondisi air sungai ini rusak akibat dampak Pertambangan liar di wilayah hulu.
Untuk menghadapi kondisi tersebut, masyarakat Popayato tidak bisa lagi mengandalkan Bupati dan 25 Anggota DPRD Pohuwato. Bukan tanpa alasan. Sebab, masalah ini sebelumnya telah diketahui oleh Pemerintah Daerah dan DPRD Pohuwato. Bahkan Januari 2025 lalu, Bupati dan DPRD beramai- ramai meninjau kondisi air sungai yang menjadi sumber air bersih warga.
Bupati dan Parlemen Panua itu mendatangi Km 18 Popayato yang diketahui sebagai lokasi pertambangan liar dan berdampak pada sumber air bersih. Namun sayang, dalam perjalanannya itu, Bupati dan DPRD tidak pernah sampai ke titik yang diduga sebagai lokasi pertambangan tersebut.
Alhasil, perjalanan Bupati dan DPRD Pohuwato itu tidak pernah membuahkan hasil. Buktinya, sampai hari ini kondisi air sungai Popayato yang menjadi sumber air bersih, sudah tidak dimungkinkan lagi untuk dikonsumsi. Ditambah lagi, menurut sumber Harianpost.id, alat berat pertambangan yang berkontribusi terhadap rusaknya sumber air bersih di Popayato, terus bertambah.
“So (sudah ) banyak sekali alat di atas ( alat berat di wilayah hulu). Di Km 18 itu so banyak sekali, baru di hunggo juga so ada yang bekerja (menambang). Ada juga anggota dewan yang ba tambang (menambang) di sana ( wilayah hulu),” ujar sumber Harianpost.id, Ahad, 4 Mei 2025.
Perlu diketahui, masyarakat pemanfaat air sungai di Popayato dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah masyarakat pemanfaat air sungai dengan difasilitasi oleh Perumdam Pohuwato. Sementara kelompok kedua adalah masyarakat yang memanfaatkan air sungai dengan mengambil langsung dari sungai yang ada.