GORONTALO, HARIANPOST.ID- Tahun 2023 menjadi tahun penuh tantangan politik menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Di Gorontalo, konstalasi politik jelang pemilu bahkan mulai terasa sejak akhir tahun 2022 lalu.
Terlebih kontestasi politik dalam konteks Pemilihan Gubernur (Pilgub), sejumlah nama pun tengah ramai disebut – sebut bakal maju Ke Pilgub. Syarif Mbuinga, Nelson Pomalingo dan Marten Taha.
Sejak akhir tahun 2022 lalu, nama Syarif Mbuinga kembali ramai dibicarakan. Sebab mantan Bupati Pohuwato dua periode itu membuat keputusan yang mengejutkan, mundur dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) DPD I Golkar Gorontalo.
Bukan tanpa alasan, Syarif yang juga mantan Ketua DPD II Golkar Pohuwato itu menyatakan mundur dari kepengurusan DPD I Golkar, karena ia memilih maju ke Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia.
Sebelum memutuskan maju ke DPD, pria kelahiran tahun 1973 ini memang dijagokan ke Pemilihan Gubernur. Bahkan nama Syarif termasuk dalam lima nama kader Golkar yang dipersiapkan maju ke Pilgub. Ke Pilgub, Syarif memiliki modal yang besar, pernah menjadi Bupati Pohuwato dua periode, (2010 – 2015) dan (2016 – 2021), pernah menjadi Ketua DPRD Pohuwato dua periode, (2004 – 2009) dan ( 2009 – 2010). Bahkan sebelum itu dia juga menjabat anggota DPRD Provinsi Gorontalo, (2000 – 2004).
Pengalaman politik Syarif itu menjadi modal besar bagi dia untuk melenggang ke Pemilihan Gubernur. Ia memiliki modal basis massa yang telah teruji. Tapi untuk ke Pilgub, modal itu tidak cukup. Apalagi Syarif tidak memiliki kekuasaan aktual sebagai ketua DPD I Golkar, untuk dijagokan ke Pilgub. Karena itulah langkah Syarif menuju Pilgub tidaklah mulus.
Syarif lalu memutar haluan, keluar dari kepengurusan Golkar dan maju ke DPD RI. Tidak sedikit yang menilai langkah Syarif itu merupakan langkah yang tepat, ketimbang bertahan di Golkar menunggu rekomendasi Golkar ke Pilgub, yang tak pasti.
Nelson Pomalingo, Bupati Gorontalo dua periode ini juga digadang – gadang kuat bakal maju ke Pilgub. Berbeda dengan Syarif Mbuinga, maju ke Pilgub, Nelson Pomalingo memiliki kekuasaan aktual sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Gorontalo.
Dengan begitu, bila Nelson maju ke Pilgub maka dukungan PPP Provinsi Gorontalo akan mengalir penuh memenangkannya. Nelson sendiri merupakan tokoh deklarator pemekaran Provinsi Gorontalo pada tahun 2000. Ia juga pernah menjabat Rektor IKIP Gorontalo (2002 – 2004).
Nelson Pomalingo juga pernah menjabat Rektor Universitas Negeri Gorontalo ( 2004 – 2010), menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo ( 2012 – 2016). Dan saat ini Nelson tengah menyelesaikan tugasnya sebagai Bupati Gorontalo periode ke-2.
Dengan segudang pengalamannya, maka wajar bila Nelson dijagokan ke Pemilihan Gubernur. Belakangan, Nelson dan Syarif Mbuinga diketahui melakukan silaturrahmi. Bukan silaturrahmi biasa, banyak yang berpendapat silaturrahmi itu merupakah langkah awal bagi keduanya untuk menghadapi Pilgub. Lalu, mungkinkah Nelson dan Syarif bergandeng tangan ke Pilgub ?
Tidak hanya Syarif Mbuinga dan Nelson Pomalingo, nama Marten Taha juga digadang – gadang kuat bakal maju pada pemilihan Gubernur Gorontalo mendatang. Sama seperti Syarif, Marten yang juga ketua DPD II Golkar Kota Gorontalo ini, namanya masuk dalam lima nama yang disiapkan Golkar ke Pilgub.
Tetapi untuk mengeluarkan rekomendasi, Golkar memiliki mekanismenya sendiri. Dengan demikian, belum dipastikan siapa yang akan direkomendasikan Golkar ke Pilgub. Tapi, Marten memiliki langkah pasti untuk bisa meyakinkan Golkar untuk mengusungnya.
Marten memiliki visi, dengan visi itu Ia yakin mampu meyakinkan Golkar bahwa dirinya pantas. Marten bukan politisi kemarin sore. Sejak tahun 1987 ia sudah menjadi Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, sampai tahun 2001.
Sejak tahun 2001, Marten pun menjadi Anngota DPRD Provinsi Gorontalo. Itu Setelah Provinsi Gorontalo memutuskan berpisah dari daerah induk Sulawesi Utara pada tahun 2000. Sementara dari tahun 2009 sampai tahun 2014, Marten menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, sebelum akhirnya ia terpilih sebagai Walikota Kota Gorontalo hingga sekarang ini.
Syarif Mbuinga, Nelson Pomalingo dan Marten Taha memiliki segudang pengalaman politik yang menjadi modal kuat untuk melenggang ke Pemilihan Gubernur. Tetapi pengalaman saja tidak cukup, butuh keberanian dan kekuatan relasi politik sebagai pijakan politik melangkah ke Pilgub.
Syarif Mbuinga telah menuntaskan tugasnya sebagai Bupati Pohuwato dua periode. Sementara Nelson Pomalingo dan Marten Taha, saat ini tengah menyelesaikan tugas pemerintahnnya sebagai Bupati Gorontalo dua periode dan sebagai Walikota Goorontalo dua periode.
Ketiganya memiliki maghnet elektabalitas. Tapi sekali lagi, untuk melangkah ke Pilgub harus butuh keberanian. Lalu di antara Syarif Mbuinga, Nelson Pomalingo dan Marten Taha, siapa yang berani ke Pilgub ?