Seriusi Masalah Stunting, Pemkab Boalemo Lakukan Langkah Terintegrasi

HARIANPOST-(Boalemo)- Penanganan stunting atau kurang gizi terhadap anak di Kabupaten Boalemo terus diseriusi. PLT Bupati Boalemo Anas Jusuf menyampaikan bahwa dirinya ingin ke depan angka stunting di Boalemo terus mengalami penurunan yang signifikan.

Berbagai langkah dan upaya kata dia harus dilakukan. Salah satunya melalui rembuk stunting yang merupakan langkah penting yang harus di lakukan untuk memastikan terintegrasinya pelaksanaan intervensi penurunan stunting.

“Untuk menurunkan angka stunting, maka harus ada sinergitas antara SOPD, Kecamatan, Puskesmas dan desa termasuk unsur PKK, oragnisasi-organisasi masyarakat lainnya yang menjadi motor penggerak dalam penanggulangan stunting”ucap Anas Jusuf saat membuka rembuk aksi Penurunan Stunting tingkat Kabupaten Boalemo, bertempat di Graha Putra Tunggal. Rabu (09/06), yang dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Boalemo Karyawan Eka Putra Noho, Asisten III Musafir Bempah, Kepala Bappeda Fatlina Podungge, Perwakilan Kapolres Boalemo,Perwakilan Dandim 1313 Pohuwato,pimpinan OPD,para camat dan kepala Desa.

Dirinya menerangkan bahwa setiap tahun pemerintah Kabupaten Boalemo sudah melakukan analisa situasi dalam menentukan desa lokus stunting, bahkan sampai dengan penetapan lokus tahun 2022, terdapat 30 desa lokus stunting yang ada di Kabupaten Boalemo.

“Kegiatan rembuk stunting yang di laksanakan ini akan menentukan sukses tidaknya penanganan stunting di kabupaten Boalemo pada tahun 2022 nanti,” Kata Anas Jusuf

Dirinya pun berharap semua pemangku kepentingan dari tingkat Kabupaten, kecamatan dan desa harus terlibat langsung dalam penanganan stunting pada tahun 2022 nanti.

“Harus dapat dipastikan program penurunan stunting dan kegiatan yang telah di susun sesuai dengan rencana kerja yang akan di laksanakan, baik yang bersumber dari Dana APBD maupun dari Dana APBN,” harapnya (Uky)