GORONTALO -Harianpost.id- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Gorontalo melaksanakan musyawarah wilayah, Ahad, 26 Juni 2022 di salah satu hotel di Kota Gorontalo.
Musyawarah IDI ini kata Ketua IDI Wilayah Gorontalo, dr. Irianto Dunda, harusnya dilakukan dua tahun lalu. Namun karena Dokter menjadi garda terdepan dalam menghadapi pandemi COVID-19 selama dua tahu terkahir, membuat IDI Gorontalo baru bisa melaksanakan musyawarah wilayah pada hari ini.
“Berdasarkan instruksi PB IDI, bahwa 2 bulan setelah muktamar, semua daerah di Indonesia yang belum melakukan pemilihan ketua yang baru itu harus sudah melaksanakannya,” ucap Irianto kepada awak media.
Di Provinsi Gorontalo kata Irianto, Kota Gorontalo adalah daerah yang memiliki banyak Dokter, yakni sekitar 250 Dokter dari sekitar 600 Dokter di Provinsi Gorontalo. Selanjutanya Kabupaten Gorontalo memiliki 126 Dokter dan daerah lainnya di isi oleh sekitar 25 orang Dokter.
“ke depan kami akan melakukan pemerataan karena kita menempatkan seseorang itu berdasarkan peminatan,” terangnya
Sementara itu, ketua Panitia Musyawarah IDI dr. Rusliyanto Monoarfa mengatakan, di musyawarah tersebut IDI Gorontalo juga melaunching Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI).
“HBDI sendiri bertemakan IDI Reborn dalam artian kita ingin memajukan organisasi ini dengan konsep-konsep yang bisa diterima oleh masyarakat,” terangnya
Di musyawarah tersebut IDI Gorontalo juga melakukan pemilihan Ketua IDI Gorontalo yang baru untuk memimpin IDI Gorontalo selama tiga tahun ke depan. Pada pemilihan ini, hanya 13 Dokter dari enam cabang di Gorontalo yang memilik hak untuk memilih.
“Jadi cabang setiap jumlah dokternya 0 sampai 50 orang dokter dia hanya memiliki hak 1 suara, apabila dokternya sampai 51 maka dia bisa masuk dalam kategori 2 suara. Nah, rasio ini yang digunakan sesuai dengan Organisasi tatalaksana IDI (ORTALA) Dalam penentuan jumlah suara dari setiap cabang,” jelas Rusli.(Tr-1)