BOALEMO,HARIANPOST.ID– Gegara uang tunai tidak tersedia untuk pencairan uang muka, program revitalisasi sekolah di Kabupaten Boalemo terancam tidak berjalan sesuai target akibat lambannya pelayanan Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Tilamuta.
Hal ini dipicu oleh tidak tersedianya uang tunai untuk pencairan transferan uang muka sebesar 70% yang sudah masuk ke rekening sekolah. Padahal, pencairan tersebut merupakan tahapan penting agar proyek revitalisasi bisa segera dilaksanakan.
Sementara itu, waktu yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan untuk melaksanakan program revitalisasi hanya tiga bulan. Jika proses pencairan terus tertunda, dikhawatirkan pengerjaan revitalisasi sekolah tidak akan selesai tepat waktu, bahkan anggaran berpotensi dikembalikan ke pusat.
“Bagaimana sekolah bisa memulai pekerjaan kalau uang muka saja tidak bisa dicairkan? Keterlambatan ini jelas menghambat, apalagi waktunya sangat terbatas,” ungkap salah satu kepala sekolah penerima program, yang meminta namanya tidak dipublikasikan. Kamis,25 September 2025.
Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan pihak sekolah dan masyarakat, mengingat revitalisasi sangat dibutuhkan untuk memperbaiki fasilitas pendidikan di Boalemo. Publik menilai pihak bank seharusnya bisa lebih responsif dalam mendukung program pemerintah, bukan justru menjadi hambatan di lapangan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak Bank Mandiri KCP Tilamuta terkait keluhan tersebut.