POHUWATO, HARIANPOST.ID- Pemerintah Daerah bersama DPRD Pohuwato selalu membuka diri terhadap investor yang ingin berinvestasi di Pohuwato. Kehadiran investor tersebut, menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan pembangunan ekonomi di daerah.
Apalagi kehadiran para perusahaan yang berinvestasi ini juga memberikan peluang pekerjaan yang besar bagi masyarakat Pohuwato. Namun meskipun demikian, DPRD Pohuwato kata Anggota DPRD Yunus Usman, akan selalu bersikap kritis manakala ada yang dilakukan tidak sebagaimana mestinya dalam berinvestasi.
“Kami selalu terbuka terhadap mereka (Investor). Tapi ingat, kami akan selalu mengawasi dan mengkritisi apabila ada yang tidak baik yang dilakukan oleh investor-investor tersebut,” kata Yunus Usman, Selasa, 6 Juni 2023, usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Pohuwato dalam rangka penyerahan rekmendasi LKPJ Kepala Daerah Tahun 2022, di ruang Paripurna DPRD Pohuwato.
Sejalan dengan hal tersebut, Anggota DPRD Dapil Lemito – Popayato serumpun ini memberikan peringatan tegas kepada PT Inti Global Laksana atau IGL, untuk tidak semena-mena memotong gaji karyawannya, yang merupakan masyarakat Pohuwato.
Yunus tegas menyoroti PT IGL. Itu setelah dirinya mendapatkan laporan dari karyawan PT IGL, yang menyampaikan bahwa gaji karyawan tersebut dipotong tidak berdasarkan prosedur dan perjanjian kerja.
“Karyawan ini gajinya sering dipotong. Penyebabnya itu seperti yang disampaikan kepada saya, bahwa saat sedang bekerja di lapangan, tiba – tiba hujan turun. Mereka ini kan berteduh dulu menunggu hujanny berhenti. Tapi gara-gara itu gaji mereka dipotong,” ujar Yunus.
Herannya kata Yunus, pemotongan yang seperti itu hanya dilakukan di satu divisi saja yakni divisi TUK. Sementara divisi lain tidak seperti itu. Ia pun geram dan meminta Pemerintah Daerah segera bertindak atas laporan tersebut.
Bahkan tidak hanya itu, para pekerja ini kata dia menerima perlakuan yang diskriminatif dari segi aturan dan pekerjaannya. Bagaimana tidak, sejumlah karyawan ini terang Yunus, di pindahkan untuk bekerja ke bagian lain untuk mengangkat balok kayu yang bebannya jauh lebih berat dari kemampuan para karyawan tersebut.Alhasil, sejumlah karyawan ini telah memutuskan untuk berhenti
“Saya kira ini harus menjadi atensi Dinas Nakertrans untuk memperhatikan pekerja di sana. Karena mereka hadir di sini berinvestasi, bukan berarti mereka semena – mena terhadap masyarakat kita. Dan kita DPRD akan terus menindaklanjuti laporan ini,” tegas Aleg partai Kebangkitan Bangsa itu.