Pintu Rumah Syarif Tetap Terbuka Untuk Masyarakat

HARIANPOST (Pohuwato)– Rumah jabatan Bupati Pohuwato yang ditempati Syarif Mbuinga bersama Istri dan keluarganya itu menjadi saksi awal pengabdian Syarif, sejak masih menjabat Ketua DPRD Pohuwato hingga akhirnya menjadi Bupati Pohuwato dua periode.

Banyak kenangan dan memori yang terukir dirumah jabatan itu. Bukan hanya kenangan Syarif, namun juga kenangan masyarakat Pohuwato.Syarif enggan menyebut rumah itu sebagai rumah jabatan. Melainkan Syarif lebih senang menyebutnya sebagai rumah rakyat.

Masyarakat Pohuwato juga mengakui, bahwa sangat mudah untuk bertemu Syarif di rumah jabatannya. Sebab tidak ada protokoler khusus yang harus dijalani oleh masyarakat yang ingin bertemu Syarif.

Syarif tidak ingin ada tindakan-tindakan birokratif yang harus dilewati oleh masyarakat yang ingin menemuinya dirumah jabatan. Sebab Syarif tahu, bahwa jati dirinya berawal dari masyarakat dan mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin Pohuwato.

Karena itu tidak heran, saat dirinya dan keluarga bangun pagi, telah ada masyarakat yang menunggu diruang tamu, hanya sekedar untuk berceritra atau menyampaikan aspirasi. Bahkan pernah saat dirinya tiba dirumah jabatan, di waktu tengah malam, usai melakukan kunjungan kerja, masih ada masyarakat yang menunggu kedatangan Syarif.

Syarif sama sekali tidak pernah mengeluhkan hal itu. ” Karena saya tahu, kalau ada masyarakat atau tamu yang masih menunggu hingga tengah malam, itu pasti ada sesuatu yang sangat penting,” ungkap Syarif, Rabu (17/02), saat mengikuti proses adat mopotolungo.

Dirinya pun menitipkan pesan kepada Bupati Pohuwato yang akan dilantik nanti, tidak menutup rumah jabatan. Syarif ingin rumah yang pernah ia tempati itu tetap terbuka untuk masyarakat Pohuwato.

Disamping itu, meskipun dirinya tidak lagi menjabat Bupati Pohuwato, ia tetap akan terbuka menerima kehadiran masyarakat yang bertemu dengannya. Namun mungkin suasananya akan berbeda. Bila sebelumnya dirumah jabatan, kini Syarif akan menjamu kedatangan masyarakat di rumah pribadinya.

“Meskipun saya tidak lagi menjabat, pintu rumah saya tetap akan terbuka untuk masyarakat,” ungkap Syarif (D.01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *