PETI Dulupi Semakin Marak, Pemodal Diuntungkan Masyarakat Kena Imbasnya, APH Kemana ?

BOALEMO, HARIANPOST.ID- Aktivitas pertambangan ilegal di Desa Dulupi, Kecamatan Dulupi, Boalemo semakin marak.

Diduga kuat, maraknya aktivitas ini tak lepas dari adanya pembiaran oleh pihak-pihak terkait, termasuk Aparat Penegakan Hukum (APH) dan Pemerintah Daerah Boalemo. Masyarakat pun harus terkena imbasnya. Sementara yang diuntungkan hanyalah pemodal- pemodal.

Melakukan aktivitas pertambangan dengan menggunakan alat berat excavator memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Informasi yang berhasil dirangkum, modal awal untuk menggunakan alat berat ini adalah di kisaran Rp 300 juta. Modal tersebut diperuntukkan untuk menyewa alat berat plus pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM).

Modal besar itu tentu akan sulit bagi masyarakat dengan kalangan ekonomi menengah ke bawah. Sehingga yang mampu mengeluarkan modal dengan nominal itu hanyalah masyarakat yang mapan secara ekonomi.

Karena itu, yang menikmati sumber daya Boalemo bukanlah masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah, melainkan yang diuntungkan hanyalah pemodal. Untuk itu Aktivis Boalemo, Riyan Niuwa mendesak Kapolres Boalemo untuk menertibkan tambang ilegal di Dusun Sambati, Desa Dulupi, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo.

“Kami mendesak Kapolres Boalemo untuk segera memerintahkan jajarannya melakukan penertiban aktivitas pertambangan ilegal di Desa Dulupi,” tegas Riyan Niuwa, Jum’at 16 Mei 2025.

Aktivitas pertambangan ilegal menggunakan excavator kata Riyan semakin marak di pertambangan ilegal desa Dulupi dapat merusak lingkungan. Belum lagi kalau lokasi tersebut tidak lagi produktif, maka akan ditinggalkan sehingga kubahan tersebut akan menjadi sarang malaria.

“Jika tambang ilegal tidak segera ditertibkan oleh Polres Boalemo, maka akan berdampak pada kerusakan lingkungan yang lebih parah, apalagi dengan kubangan galian yang ditingalkan dapat menyebabkan penyakit bagi masyarakat,” kata Riyan Niuwa.

Adanya aktivitas pertambangan ilegal yang beroperasi di desa Dulupi ini, tentunya menjadi tamparan keras kepala APH, sebab seakan APH tidak punya keberanian untuk menertibkan PETI Dulupi yang terus beroperasi.

“Kami masih memiliki kepercayaan terhadap Polres Boalemo untuk bisa menertibkan pertambangan ilegal di desa Dulupi, untuk itu kami minta agar Polres Boalemo secepatnya melakukan penertiban,” pinta Riyan Niuwa.