Petani Mengeluh, Saat Panen Harga Beras Lokal Pohuwato Malah Anjlok

HARIANPOST (Pohuwato)– Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi, meminta Pemerintah  tidak hanya mengajak masyarakat untuk mengonsumsi bahan pangan lokal, tetapi juga harus menjadi contoh bagi masyarakat.

Nasir yang juga ketua DPD II Golkar Pohuwato itu tidak ingin Pemerintah selalu menggaungkan untuk mengonsumsi pangan lokal, tetapi pemerintah itu sendiri yang justru tidak mengonsumsi pangan lokal.

“Jangan kita mengajak rakyat, kemudian saat rakyat mengkonsumsi beras Mootilango, Kecamatan Duhiadaa, pejabat justru mengkonsumsi beras dari luar daerah. Belilah beras lokal, jangan lagi mencari beras dari luar daerah,” ucap Nasir saat menanggapi keluhan petani sawah belum lama ini saat menggelar reses di Desa Mootilango, Kecamatan Duhiadaa.

Para petani mengaku, setiap memasuki masa panen harga beras milik mereka selalu anjlok. Petani menduga hal itu disebabkan oleh masuknya beras dari luar daerah yang masuk dan diperjual belikan di pasar Pohuwato. Sehingga harga beras milik petani di Pohuwato selalu anjlok setiap memasuki musim panen.

Mendengar keluhan itu, Nasir pun menyampaikan akan menindaklanjuti keluhan tersebut. Kalau perlu kata Nasir, harus dibuatkan peraturan daerah (Perda) untuk menangkal, agar beras dari luar daerah tidak leluasa diperjual belikan di pasar Pohuwato.

“Kalau perlu kita buatkan perda, bagaimana menangkal. Sehingga ini tidak mematikan petani kita. Banyak petani kita, ti ka Ama (nama petani) itu banyak berasnya yang rusak, sisanya itu tinggal dijual ke Bulog,jadi ini perlu kita carikan solusi,”ungkap Nasir

Disisi lain menurut Nasir, mkasyarakat juga perlu mengubah pola pikirnya, bahwa beras di Pohuwato jauh lebih bagus dibanding beras dari daerah lain.

“Ini juga perlu dirubah. Karena biasanya masyarakat kalau ke pasar itu selalu mencari beras Paguyaman. Alasannya karena beras Paguyaman itu bagus, nah itu yang perlu dirubah, beras kita di Pohuwato juga sama bagusnya. Hanya saja dalam persaingan perdangan asumsi-asumsi seperti itu selalu dihembuskan sehingga masyarakat mudah terpengaruh dan tidak tertaik dengan beras lokal,” terangnya lagi.

Nasir berharap, kedepan Pemerintah dan DPRD Pohuwato dapat menindaklanjuti keluhan yang disampaikan petani sawah tersebut, sehingga mendapat solusi yang terbaik yang menguntungkan petani di Pohuwato.