Perusahaan Aiken Kakoki Bakal Oleh Air Limbah PT. Royal Coconut di Gorontalo

GORONTALO, HARIANPOST.ID- Pengolahan air limbah di PT. Royal Coconut menjadi perhatian dari perusahaan Aiken Kakoki K.K Ehime, Jepang. Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan air limbah dan limbah padat ini menyarankan industri di Gorontalo memanfaatkan sistem teknologi yang bisa mengubah limbah untuk menghasilkan energi dan profit.

“Air limbah yang dihasilkan pabrik ini bisa kita olah untuk menghasilkan gas yang bisa dimanfaatkan untuk mesin boiler,” kata Direktur Utama Aiken Kakoki K.K, Iwa Tashiro, saat mengunjungi PT. Royal Coconut di Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Kamis (19/1/2023).

Aiken Kakoki K.K merupakan salah satu perusahaan yang turut serta dalam kunjungan delegasi Prefektur Ehime, Jepang. Dalam kunjungannya di Gorontalo selama tiga hari, delegasi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Prefektur Ehime, Takihiro Nakamura, akan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo yang ruang lingkupnya meliputi manajemen lingkungan dan pengolahan limbah.

Berdasarkan data yang diperoleh Aiken Kakoki K.K, jumlah air yang dikeluarkan oleh PT. Royal Coconut sebesar 400 meter kubik per hari dengan COD 39.000. Melalui kerja sama tersebut, pihak Aiken Kakoki K.K akan menggunakan teknologi yang dimilikinya untuk menurunkan COD atau oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik pada air limbah hingga mencapai 85 persen dan bisa menghasilkan daya listrik sekitar 7.500 kilowatt.

“Aiken Kakoki memiliki teknologi yang unggul dan membanggakan berdasarkan pengalaman dimana perusahaan yang ada di daerah Ehime harus memenuhi standar yang sangat ketat. Proposal kerja sama yang ditawarkan hari ini diharapkan dapat melahirkan kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan Ehime,” tandas Takihiro Nakamura.

Pemerintah Provinsi Gorontalo menjalin kerja sama city to city dengan Prefektur Ehime, Jepang, yang fokus pada pembangunan yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan tujuan mewujudkan masyarakat bebas karbon. Kerja sama tersebut meliputi empat ruang lingkup, yaitu manajemen lingkungan, pengolahan air limbah, peningkatan produktivitas dan produksi pertanian dengan memperhatikan kualitas lingkungan, serta pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup.(Adv/Kom)