PA LMND Gorontalo Dukung Kinerja Polri, Delvi Sastro Sampaikan Ucapan di HUT Bhayangkara

GORONTALO, HARIANPOST.ID- Ada yang menarik hari ini dari Gorontalo. Dari ujung timur Sulawesi, sebuah pernyataan lahir — bukan dari meja kekuasaan, bukan pula dari elite politik yang sibuk rebutan panggung. Tapi dari seorang aktivis muda, Delvi Sastro Datuela, S.H., Ketua PA LMND Gorontalo.

Di tengah ulang tahun ke-79 Bhayangkara, Sastro menyampaikan sesuatu yang mungkin terasa asing di telinga sebagian orang: dukungan dan ucapan selamat untuk Polri.

Di negeri yang terlalu bising oleh caci maki, menyampaikan apresiasi kadang dianggap laku aneh. Tapi Sastro, dengan tenang, menyampaikan itu. Bukan tanpa alasan. Baginya, Polri bukan hanya institusi kekuasaan, tapi bagian dari rakyat yang bertugas melindungi, bukan menindas.

“Selamat Hari Bhayangkara ke-79. Kami percaya, Polri yang presisi adalah mitra strategis rakyat dan mahasiswa dalam menjaga demokrasi dan keadilan sosial,” ujar Sastro dalam pernyataannya.

Ucapan itu bukan basa-basi. Di baliknya ada harapan. Harapan bahwa institusi yang dulu sering jadi lawan mahasiswa di jalanan, bisa menjadi kawan dalam membangun bangsa.

Sastro tahu betul, masih ada luka. Luka karena kekerasan dalam demo, kriminalisasi aktivis, hingga sikap represif aparat yang kadang lupa bahwa rakyatlah tuannya. Tapi ia juga tahu, perubahan tak akan datang kalau semua hanya saling menyalahkan.

“Kritik tetap akan kami sampaikan. Tapi kritik yang membangun. Karena Polri yang kuat, profesional, dan dicintai rakyat adalah benteng terakhir demokrasi kita,” tambahnya.

Di saat banyak orang berlomba menjatuhkan, Sastromemilih merangkul. Karena baginya, reformasi tidak cukup hanya di jalan, tapi juga di kesadaran. Kesadaran bahwa bangsa ini hanya bisa berdiri jika yang di atas dan di bawah bisa saling mendengar.

Kita memang butuh mahasiswa yang berani. Tapi lebih dari itu, kita butuh mahasiswa yang juga bisa memberi harapan. Dan hari ini, dari Gorontalo, harapan itu datang — dari seorang aktivis muda yang tak hanya bisa orasi, tapi juga bisa memberi ruang untuk berdialog.

Penulis : Mohamad Rizal M. Laiya.