KOTA GORONTALO, HARIANPOST.ID – Sukses gelar Open Tournament Pencak Silat Kapolresta Gorontalo Kota Cup 2024, Kapolresta Gorontalo Kota Kombespol Dr. Ade permana,S.I.K.,MH., rencanakan kegiatan ini akan menjadi agenda rutin setiap tahun.
Hal tersebut disampaikan Kapolresta Gorontalo Kota Kombespol Dr. Ade Permana, S.I.K.,MH., saat menyampaikan sambutan pada penutupan open tournament pencak silat Kapolresta Gorontalo Kota Cup di GOR Nani Wartabone, Selasa 2 Juli 2024.
Ajang untuk mencari pendekar silat itu pun diharapkan dapat memupuk sportivitas dan menjadi spirit untuk menjadikan pencak silat sebagai Seni bela diri yang semakin diminati masyarakat.
“Mudah-mudah ini bukan yang pertama dan terakhir, di tahun-tahun selanjutnya kita bisa melaksanakan Kapolresta Cup bukan hanya di kota saja, tapi mudah-mudahan kita bisa bawa sampai tinggkat Polda,” ungkap Ade Permana.
Dia pun menyampaikan apresiasinya terhadap peserta yang turut menunjukkan kemampuan dalam open tournament tersebut. Pencak silat adalah warisan budaya Indonesia dan telah dinyatakan warisan budaya Takbenda. Karenanya dia mengajak seluruh elemen untuk melestarikan pencak silat sebagai bagian dari warisan budaya tersebut.
“Saya sangat bangga, karena pencak silat ini adalah salah satu warisan budaya, dan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) PBB sudah dinyatakan warisan budaya Takbenda,” terang Ade Permana.
Ade Permana berpesan kepada peserta open tournament agar menggunakan ilmu bela diri sesuai tujuannya. Dia tidak ingin seni ilmu bela diri nantinya digunakan untuk hal – hal yang tidak baik.
” Filosofi orang yang punya bela diri adalah sebetulnya tidak untuk mencari musuh. Tetapi bagaimana caranya ketika kita memiliki musuh sebisa mungkin kita menghindar. Tetapi kalaupun itu terpepet dan tidak bisa menghindar lagi, ya mau tidak mau kita ada membela diri,” papar Ade.
Ade Permana mengatakan Ilmu beladiri untuk membela diri dan untuk membela orang yang lemah. Dia tidak ingin seni bela diri ini hanya dijadikan sebagai ajang untuk gagah – gagahan.
“Jangan digunakan untuk gagah-gagahan, jangan digunakan untuk mencari musuh,” harap Ade.
Sementara itu, Ketua Umum IPSI Kota Gorontalo, Husin Ali, menuturkan, open tournament pencak silat Kapolresta Gorontalo Kota Cup baru pertama kali dilaksanakan.
“Ini adalah kali pertama IPSI Kota Gorontalo melaksanakan kegiatan ini,” kata Husin.
Husin berharap ke depan ada piala bergilir yang dilaksanakan untuk mencari atlet – atlet pencak silat terbaik di Gorontalo,
“Kapolresta Cup pertama dan semoga ada piala bergilir, mudah-mudahan tahun-tahun berikut di event Hari Bhayangkara kita akan ada event seperti ini,” harap Husin.
Dijelaskan Husin, sesuai data yang masuk, total peserta yang ikut open tournament pencak silat Kapolresta Gorontalo Kota Cup sebanyak 306 peserta. Untuk rinciannya, ungkap Husin, perguruan seni pencak silat dari Kota Gorontalo 10 perguruan.
“Bone Bolango 4 perguruan, Boalemo 1 perguruan, Gorontalo Utara 1 perguruan, Kabupaten Gorontalo 3 perguruan, Pohuwato 1 perguruan. Jadi total satu provinsi hadir,” terang Husin.
Husin menuturkan, selain dari dalam Provinsi Gorontalo, ada pula utusan dari luar daerah
“Yang tidak kalah menarik, kita ada utusan seni bela diri dari luar provinsi Gorontalo, yakni dari Bolaang Mongondow Utara, itu ada satu perguruan. Artinya kegiatan ini bukan lagi skala provinsi tetapi sudah masuk ke skala Nasional,” jelas Husin.