POHUWATO, HARIANPOST.ID – Insiden tembakan peringatan oleh oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Km. 9 Popayato, pekan kemarin, meninggalkan perasaan traumatik bagi masyarakat di wilayah itu.
Bahkan pasca insiden itu, banyak warga Popayato yang menggantungkan hidupnya dengan mengandalkan hasil hutan, takut untuk kembali beraktivitas di dalam hutan.
Merasa perihatin dengan kondisi yang dialami warga Popayato, aktivis Mahasisiwa Wawan Lahanja kepada media ini, Selasa, 27 Agustus 2024 meminta Danrem 133 Nani Wartabone Brigjen TNI Hari Pahlawantoro untuk turun tangan dan menindak tegas oknum anggotanya yang menakuti warga dengan melepaskan tembakan peringatan itu.
“Sampai dengan saat ini belum ada kejelasan terkait insiden itu. Karena itu, kami meminta Bapak Danrem untuk turun tangan menindaki oknum anggotanya yang dengan sengaja menakuti warga dengan menggunakan senjata tersebut,” tegas Wawan Lahanja
Awalnya kata Wawan, insiden itu bermula saat seorang warga yang hendak memperbaiki alat berat miliknya di Km. 53. Rencananya, setelah alat berat tersebut diperbaiki akan dibawah pulang. Namun warga tersebut kata dia terlebih dahulu meminta izin di pos PT Loka Inda Lestari. Rupanya, maksud baik itu tidak mendapat respon baik.
“Warga ini kemudian memblokir jalan di Km.9 yang biasa dilewati oleh mobil perusahaan. Nah, saat itu humas perusahaan dengan anggota TNI turun dari mobil dan melepaskan tembakan peringatan,” kata Wawan menceritakan kejadian yang menimpa warga Popayato itu.
Pasca kejadian itu, warga pun kata dia mulai merasa takut. Wawan khawatir insiden yang dilakulan oknum anggota TNI tersebut, justru merusak citra baik TNI yang selama ini terbangun di tengah masyarakat.
“Jangan sampai hanya karena ulah oknum anggota, masyarakat tidak akan lagi respect kepada TNI. Dan kami tidak menginginkan itu. Karena kami tahu, TNI harusnya melindungi kami sebagai rakyat,” ujar Wawan
Dirinya pun berharap Danrem 133 Nani Wartabone segera mengambil langkah tegas terhadap oknum anggotanya yang menakuti warga Popayato dengan senjata tersebut.