Nelson Optimis Pembangunan di Kabgor Bisa Terwujud

HARIANPOST (KABGOR)- Bupati Kabupaten Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo mengatakan bahwa pihaknya memiliki tantangan besar dalam mewujudkan pembangunan di Kabupaten Gorontalo (Kabgor), dengan keterbatasan anggaran yang sebagian direfokusing untuk penanganan pandemi Covid-19.

Nelson yang juga mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo itu menyampaikan bahwa keterbatasan anggaran bukan menjadi halangan untuk mewujudkan pembangunan di Kabupaten Gorontalo. Justru bagi dia itu adalah tantangan yang harus dijawab bersama oleh seluruh OPD. Nelson optimis tantangan itu mampu dijawab oleh pemerintah Kabupaten Gorontalo.

“ kita tahu bersama dengan adanya covid-19 ini kita keterbatasan dana akibat di refokusing. Di sisi lain problem yang kita hadapi begitu besar, maka berarti dalam keterbatsan keuangan ini harus di kelolah dengan optimal,efisien dan di percepat. Ini yang saya kira menjadi tujuan kita bersama dalam melaksanakan rapat hari ini,” tegas Nelson dalam rapat koordinasi (rakor) Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun Anggaran 2021.Jum’at (04/06), yang dilaksanakan disalah satu hotel di Kota Gorontalo.

Dirinya membeberkan bahwa saat ini DAK fisik dan DAK non fisik Kabupaten Gorontalo secara keseluruhan itu kurang lebih 20 persen dari dana APBD.

“Kita juga bersyukur Allhamdulillah anggaran kita setiap tahun itu naik, 2016 anggaran kita hanya 1,1 Triliun secara berjenjang sekarang ini kurang lebih dari 1,5 trililun. Artinya hampir 100 miliar dana kita meningkat secara totalitas,”ungkap Nelson

“Namun tantangan hari ini saya sudah sampaikan begitu besar ,kita bisa lihat dana DAK kita itu kurang lebih tahun ini 208 miliar lebih yang terdiri dari dana DAK fisik itu 143 miliar dan dak non fisik 135 miliar rupiah,”bebernya

Untuk memanfaatkan dana tersebut dengan maksimal, Nelson menegaskan kepada badan keuangan untuk mengecek sejauh mana proses ini berjalan dengan baik . Dirinya tidak ingin ada dana DAK yang dikembalikan akibat tidak mampu diserap.

“Pengalama tahun lalu ada dana DAK yang dikembalikan . Jadi sudah susah kita cari kemudian kita tidak bisa realisasikan karna tidak cepat diserap,” ungkap Nelson. (F.Hasania)