Keluh Kesah Penjual Atribut Kemerdekaan di Tengah Pandemi COVID-19

HARIANPOST (Kota Gorontalo)– Jelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) Ke-76, penjual atribut kemerdekaan Republik Indonesia terlihat mulai menjamur disetiap sudut Kota Gorontalo. Syawal Tahalib, salah satunya.

Pria berumur 51 Tahun ini mengatakan, dirinya sudah 7 tahun lamanya berjualan atribut kemerdekaan, jelang peringatan HUT Republik Indonesia.

Keuntungan yang didapatkannya pun terbilang fantastis. Namun dalam dua tahun terakhir, ia mengaku tak mampu mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

“Pendapatan saya beda dengan pendapatan sebelum covid -19. Yang dulunya omsetnya mencapai Rp 15 juta, tapi sekarang Rp 10 juta saja kurang. Karena keadaan yang masih di tengah virus corona, bahkan pembelinya saja jarang,” ungkap Syawal Thalib kepada Harianpost.id, Selasa (10/08).

Atribut Kemerdekaan yang dijualnya itu kata Syawal didapatnya dari Bandung. Dan biasanya ia akan mendapatkan keuntungan yang dibayar sesuai jumlah atribut yang laku terjual.Namun karena pandemi Covid-19, atribut Kemerdekaan yang dijualnya banyak yang tidak laku.

“Mungkin karena banyak semarak kemerdekaan tidak dilaksanakan, karena Covid-19, jadi banyak yang tidak membeli atribut Kemerdekaan,”ucap Syawal menduga-duga.

Dirinya berharap pandemi COVID-19 akan segera berakhir, agar aktivitas kembali seperti sediakala serta banyak yang mau membeli atribut Kemerdekaan.

“Karena sudah hampir mau duavirus corona ini, tentunya kita sangat susah untuk menghidupi keluarga dirumah. Apalagi saya mempunyai 2 anak,”keluh Syawal penjual atribut Kemerdekaan. (Fai)