HARIANPOST (POHUWATO)- Pemerintah Kabupaten Pohuwato langsung bergerak cepat dan memastikan keselamatan masyarakat di Kecamatan Popayato dan Popayato Timur yang terkena musibah banjir pada Selasa (18/05) malam kemarin.
Bahkan Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga langsung menuju ke wilayah Barat Pohuwato itu, pada pukul 22.00 WITA, guna memastikan keselamatan seluruh masyarakatnya yang berada di wilayah itu.
Pagi tadi, Rabu (19/05), Bupati Pohuwato itu pun memantau Desa-desa yang terendam banjir dengan didampingi Asisten Kesra, Hamka Nento dan Kepala dinas Sosial, Ahmad Djuuna. Dirinya terlebih dahulu Bupati memantau situasi di Desa Bukit Tingki serta di Desa Tunas Harapan, Kecamatan Popayato.
Sebab dirinya mendapatkan informasi bahwa sejumlah kepala keluarga di dua desa tersebut mengungsi karena khawatir apabila bronjong ambruk. Selanjutnya Bupati menuju pasar Popayato, di tempat tersebut puluhan rumah masih terdapat lumpur akibat luapan air pada selasa malam.
Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, sebagian masyarakat mengungsi di pasar beserta barang berharga lainnya yang diselamatkan dari ketinggian air yang masuk dari sungai Popayato.
Ida Datu salah satu warga yang berada di pasar Popayato mengungkapkan bahwa air yang mulai masuk pada pukul 22.00 WITA itu memaksa dirinya dan warga lainnya untuk mengungsi dan mengangkat barang ke tempat yang tinggi.
“Meski air surut sekitar pukul 03.00 wita dini hari, namun tetap tidak bisa tidur karena takut air susulan muncul lagi. Belum lagi tempat tidur yang masih menyisahkan lumpur yang harus dibersihkan dulu,” kata Ida Datu
Kondisi tersebut mengingatkan kejadian di 2013 silam, dimana kejadian delapan tahun silam itu lebih parah dari saat ini.
“Alhamdulillah kejadian ini tidak terjadi pada bulan puasa seperti di 2013 yang lalu,” kata Ida
Dari musibah tersebut, Bupati Saipul Mbuinga berharap kepada warga yang terdampak banjir untuk bersabar.
“Karena kejadian ini adalah musibah. Olehnya mari kita berdoa semoga banjir tidak terjadi lagi,” ucap Saipul Mbuinga. (D.01)