BOALEMO, HARIANPOST.ID- Orator Aksi Gerakan Pemuda dan Masyarakat Peduli Paguyaman Wonosari (Pawonsari), Halid Arifin mengecam pernyataan sejumlah anggota DPRD Boalemo, yang dinilai memperkeruh keadaan desa Diloato.
“Saya bukan orang desa Diloato, tapi saya merasa perihatin dengan para pengambil kebijakan justru memperkeruh permasalahan yang terjadi di desa Diloato,” kata orator aksi Pawonsari Halid Arifin, di Gedung DPRD Boalemo, Selasa (19/9/23).
Halid mengungkapkan, bahwa masyarakat desa Diloato, merasa gerah dengan adanya informasi dimana beberapa anggota DPRD Boalemo meminta Penjabat Bupati Boalemo untuk menonaktifkan kepala desa Diloato.
“Sangat disayangkan ada anggota DPRD Boalemo yang memperkeruh keadaan ini, dengan menyampaikan pernyataan di media jika tidak dinonaktifkan Kades Diloato, maka mereka akan melaporkan pak Penjabat Bupati Boalemo,” kata Halid Arifin.
Padahal kata Halid, pengaktifan kembali kepala desa Diloato, Anton Naki merupakan keputusan bersama yang dilakukan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kabupaten Boalemo, berdasarkan regulasi yang telah ditetapkan.
“Desa Diloato, saat ini dalam keadaan baik-baik saja, jadi jangan lagi memperkeruh dalam desa. Jangan asal-asalan bicara di media, karena tidak melihat langsung situasi yang ada di desa Diloato,” kata Halid Arifin.
Diketahui, aksi Gerakan Pemuda dan Masyarakat Peduli Paguyaman Wonosari (Pawonsari), di DPRD Boalemo, diterima langsung oleh ketua DPRD Boalemo, Karyawan Eka Putra Noho.