Curhat di Sosmed Gaji Belum Dibayar, 3 Guru di Boalemo di Mutasi

BOALEMO, HARIANPOST.ID – Curhat gaji belum dibayarkan di sosial media, 3 guru di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, di pindah tugaskan.

Sebelumnya, video yang memperlihatkan sejumlah guru curhat di sosial media ihwal gajinya yang belum dibayarkan. Guru tersebut diketahui mengajar di SMP Negeri 9 Satu Atap (Satap) Dulupi. Pasca curhatan itu beredar luas, tiga guru dalam video itu dimutasi.

Kepala Dinas Pendidikan Irwan Dai saat dikonfirmasi media ini, belum memberikan tanggapan. Sementara itu, terkait sikap yang diambil Dinas Pendidikan terhadap 3 guru itu, mendapat tanggapan dari Wakil Sekretaris Bidang Hukum, HAM dan Advokasi Pemuda Muhammadiyah Boalemo, Ikrar Setiawan Akasse.

Menurut dia, Dinas Pendidikan Boalemo terlalu gegabah mengambil sikap untuk memindahtugaskan guru, karena curhat di sosial media.

“Dinas DIKBUD jangan terlalu zolim. Masa gara-gara vidio curhatan kemudian langsung dimutasi,” kata Ikrar.

Menurut dia, guru – guru tersebut curhat karena ada indikasi kelalaian dari Dinas Pendidikan yang mengakibatkan terjadi keterlambatan pembayaran hak-hak guru yang berada di Boalemo.

“Sehingganya kalau ada yang curhat mengenai hal ini itu sudah wajar, masa iya Dinas yang lalai tapi kemudian guru-guru yang diberikan sanksi,” ujarnya keheranan.

Kemudian yang kedua persoalan mutasi menurut dia, mutasi ini adalah bentuk pemberian sanksi kepada para ASN karena telah melakukan pelanggaran. Sayangnya, guru – guru tersebut sudah diberikan sanksi padahal belum dilakukan pemeriksaan dan belum ada putusan etik profesi guru.

Dia menilai, Dinas Pendidikan tidak melihat dampak dari mutasi dari beberapa guru tersebut. Guru di Boalemo menurut dia masih kurang, sehingga proses pemidahtugasan 3 guru itu membuat sekolah yang ditinggalkan menjadi kekurangan guru.

“Dampak langsungnya pasti ke siswa. Karena kekurangann guru untuk mengajar,”katanya.

Selanjutnya dengan pemberian sanksi ini dia khawatir publik akan menilai hal itu sebagai bentul balas dendam atas video yang terlanjur beredar luas.

“Saya berharap pihak Dinas jangan terlalu gegabah dan jangan sewenang-wenang dalam mengambil tindakan kepada guru-guru. Perlu diingat bahwa Penjabat Bupati Boalemo saat ini backgroundnya adalah guru. Mestinya yang lebih menerima asas manfaatnya adalah para guru,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *