POHUWATO, HARIANPOST.ID – Bupati Kabupaten Pohuwato Saipul Mbuinga terus melakukan upaya serius dalam menyelesaikan polemik yang melibatkan antara PT. Perkebunan Lebuni dengan masyarakat petani penggarap di Kecamatan Popayato.
Apalagi Saipul sendiri menyadari bahwa keberadaan PT. Lebuni sangat membantu pemerintah daerah, terutama dalam menyiapkan lapangan pekerjaan.
Bupati Saipul pun menyampaikan apresiasi kepada pihak perusahaan yang telah merekrut tenaga kerja tanpa melihat latar belakang pendidikan.
“Saya mengapresiasi terkait penerimaan karyawan yang tidak melihat latar belakang pendidikan serta usia. Secara tidak langsung, Lebuni telah memberikan pekerjaan dan penghidupan kepada pekerjanya khususnya masyarakat yang ada,” kata Saipul.
“Keberadaan PT. Lebuni ini sangat berdampak. Ada banyak masyarakat yang bekerja di sini dan menggantungkan hidupnya. Kami berharap baik pihak perusahaan dan seluruh pekerja, tidak terpancing. Tetap jaga kondusifitas. Jika ada hal-hal yang tidak sesuai, tentu bisa dibicarakan baik-baik,” pinta Saipul. Hal itu disampaikan Bupati Saipul Mbuinga saat bertemu perwakilan PT. Perkebunan Lebuni, di Popayato, Selasa, 16 Agustus 2022 Kemarin.
Terkait polemik ini kata Bupati, pihaknya telah membentuk tim untuk mencarikan solusi terbaik atas permasalahan yang melibat perusahaan, masyarakat penggarap dan LSM yang melakukan advokasi terhadap polemik tersebut.
Sementara itu, pihak perusahaan yang diwakili oleh SPV Agronom asal Pohuwato, Zulkarnain Latif mengatakan pihaknya akan mematuhi prosedur pemerintah daerah.
“Kami juga mengapresiasi pemerintah daerah yang sudah turun tangan untuk menyelesaikan persoalan yang dipermasalahkan oleh masa aksi pendemo. Pada dasarnya, keberadaan kami tidak inprosedural. Kami prosedural,” ungkap Zulkarnain Latif.
Sebagai perusahaan yang patuh terhadap aturan, pihaknya kata Zulkarnain akan mematuhi apa yang menjadi prosedur pemerintah.
“kami ikuti apa yang menjadi prosedur pemerintah. Kita akan buka semua yang diminta,” ungkapnya