BOALEMO, HARIANPOST.ID- Pada penilaian kinerja 8 aksi konvergasi penurunan stunting, Kabupaten Boalemo berhasil meraih peringkat kedua tingkat Provinsi Gorontalo. Konvergensi stunting adalah pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir terintegrasi dan bersama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas.
Stunting atau kurang gizi merupakan persoalan serius yang terus mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Boalemo. Berbagai upaya pun telah dilakukan dalam menekan angka stunting, alhasail dari upaya tersebut Boalemo berhasil meraih sebagai Kabupaten terbaik kedua atas penilaian tersebut yang diterima langsung oleh Kabban BAPPPEDA Boalemo Sri Joen Dangkua MM mewakili Pj Bupati Boalemo dan didampingi kadis Kesehatan Hj Sutriyani Lumula M.Kes, Kamis 7 Juli 2022 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pj Bupati Boalemo Hendriwan menyampaikan apresiasi dan turut berbangga atas capaian itu. Ia beerharap agar penghargaan ini menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan semangat bergerak bagi seluruh stakeholder dalam memberikan kontribusi terbaik dalam penanganan penurunan stunting di Kabupaten Boalemo.
Dikesempatan yang sama Kaban BAPPPEDA Joen dangkua turut memberikan penghargaan atas asistensi serta komitmen seluruh OPD yang berpadu dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Boalemo.
“Terima kasih kepada Ketua DPRD bersama seluruh anggota,Forkopimda para staf ahli Bupati,Para asissten,para petugas kesehatan dibawah koordinator dinas kesehatan,pun dengan kecamatan serta kepala desa sebagai penyangga utama suksesnnya upaya penanganan stunting Boalemo,” ucapnya
Sementara Kepala Dinas Kesehatan sutriyani Lumula menyampaikan bahwa stunting dapat menjadi prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia (sdm) yang berpengaruh terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
“Sehingga pencegahan dan penanggulangan stunting menjadi sangat penting,tidak saja hanya dinas kesehatan namun menjadi gerak bersama seluruh stakeholder untuk bergerak selaras untuk tujuan cegah stunting yang maksimal,” terangnya.(Sumber: Kadis Kominfo Boalemo, Ulkia Kiu)
