Aktivitas PETI Semakin Marak, Polres Boalemo Malah Tutup Mata

BOALEMO, HARIANPOST.ID- Aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) menggunakan alat excavator di dusun Sambati, desa Dulupi, kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo masih terus berlangsung.

Sayangnya, Aparat Penegak Hukum (APH) seolah tutup mata atas aktivitas yang merusakan lingkungan dan berdampak pada masyarakat tersebut. Tidak hanya berdampak ekologi, aktivitas ini juga jadi pemicu munculnya penyakit malaria, karena bekas kubangan- kubangan yang ditinggalkan terbuka.

Tidak adanya tindakan tegas dari aparat penegak hukum (APH) baik dari Polsek, Polres, maupun Polda menjadi alasan utama mengapa praktik ini terus berlangsung.

PETI bukan hanya merampas sumber daya negara, tapi juga menimbulkan kerusakan lingkungan yang serius. Ada belasan alat berat pertambangan yang beraktivitas di wilayah ini. Mantan anggota DPRD Boalemo RD kepada Wartawan menyebut ada 12 alat berat yang sedang beraktivitas di Sambati.

“Aldi 3 Unit, Ko Rudi 3 Unit, Andi 2 Unit, Omi 2 Unit, saya 1 Unit,”ungkap RD kepada Wartawan, Sabtu, 10 Mei 2025.

Sementara itu, Kapolres Boalemo AKBP Sigit Rahayudi, S.I.K., saat dikonfirmasi terkait aktivitas pertambangan di Boalemo yang semakin marak, dirinya belum memberikan tanggapan.