Yuriko Kamaru Akan Perjuangkan Penerangan Jalan Desa Lombongo

BONE BOLANGO, HARIANPOST.ID- Wisata Lombongo merupakan tempat wisata di Provinsi Gorontalo yang telah dikenal luas. Bahkan sebelum bermunculan destinasi wisata baru di Gorontalo, objek wisata Lombongo sudah menjadi tempat favorit.

Hal ini disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dapil Bone Bolango Yuriko Kamaru, saat melaksanakan Reses masa persidangan kedua tahun 2022-2023, yang dilaksanakan di desa Lombongo, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango. Kamis, 10 Februari 2023.

Pada pelaksanaan reses tersebut, ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh masyarakat yakni terkait penerangan jalan menuju ke desa Lombongo serta masyarakat mengeluhkan wisata Lombongo yang saat ini sudah sepi dari pengunjung.

Menanggapi keluhan masyarakat terkait masih kurangnya penerangan menuju Desa Lombongo, dengan jelas Yuriko Kamaru mengatakan bahwa berdasarkan perjalanannya menuju lokasi Reses tepatnya di Desa Lombongo ini. Ditemukan masih kurangnya penerangan dan hal ini menjadi salah satu tanggung jawab dari anggota DPRD khususnya dapil Bone Bolango, untuk dimasukkan ke dalam Pokok pikiran (Pokir) yang kemudian akan diperjuangkan agar bisa direalisasikan.

“Untuk keluhan penerangan jalan ini, memang betul adanya. dalam perjalanan menuju lokasi reses saya tepatnya di desa Lombongo saya melihat masih kurangnya penerangan di setiap jalan yang dilewati. Insyaallah keluhan penerangan jalan ini saya akan masukkan ke dalam Pokok pikiran (Pokir), dan akan saya perjuangkan supaya bisa terealisasikan,” kata Yuriko Kamaru.

Yuriko Kamaru menjelaskan, persoalan keluhan objek wisata Lombongo yang saat ini sudah sepi dari kunjungan masyarakat. Sebenarnya, perlu adanya pembangunan pariwisata secara terintegrasi dan tiket masuk objek wisata Lombongo harus memperhitungkan Ekonomi dari masyarakat sehingganya mempermudah masyarakat untuk menikmati objek wisata Lombongo tersebut.

Selain itu, wisata Lombongo membutuhkan event-event yang akan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk datang berkunjung ke desa Lombongo tersebut.

“Jadi, objek wisata Lombongo ini perlu adanya pembangunan secara terintegrasi dan tiket masuk wisata Lombongo harus menyesuaikan dengan ekonomi masyarakat agar bisa dijangkau masyarakat serta masyarakat bisa menikmati objek wisata Lombongo ini,” tutupnya. (Sti)