GORONTALO-Harianpost.id- Tindaklanjuti keluhan Nelayan Gorontalo yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar, DPRD Provinsi Gorontalo menggelar rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Senin (14/3).
Ketua DPRD Provinsi Gorontalo Paris Jusuf menerangkan, rapat bersama Forkopimda ini membahas terkait keluhan nelayan akan berkurangnya jatah solar bersubsidi dari sebelumnya 150 L menjadi 90 L dan sekarang tinggal 60 Lper bulan.
“Keluhan lain muncul dari kelompok tani yang diberi jatah 35 liter perhari dari kebutuhan mencapai 50 liter per hari,” ungkap Paris
Ia menegaskan pemerintah daerah harus melakukan antisipasi. Apalagi menjelang Ramadhan, kepanikan akan kelangkaan BBM sering terjadi.
“Karena ini sudah menjelang bulan puasa. Jangan sampai ada kepanikan sosial akibat kelangkaan solar,” ungkap Paris mewanti -wanti
DPRD juga kata Paris sering mendapat laporan dugaan praktek penimbunan BBM dan penyalahgunaan pemberian rekomendasi bagi nelayan dan petani.
“Dugaan ini disinyalir oleh oknum-oknum nelayan dan petani yang merekomendasikan hasil peminjaman kepada oknum tertentu agar ditimbun dan dijual kembali. Tak ayal hal-hal seperti ini harus di seriusi oleh kita bersama selaku pemerintah kabupaten dan Kota serta camat,” kata Paris
Tidak hanya membahas kelangkaan BBM DPRD Provinsi Gorontalo bersama Forkopimda juga membahas ketersedian bahan pokok jelang Ramadhan. Lewat rapat ini Paris berharap ada upaya bersama untuk mengatasi ketersediaan bahan pokok. (Tr-2)