BONEBOL,HARIANPOST.ID- Upaya Pemerintah Kabupaten Bone Bolango untuk mengembalikan nilai stori yang melekat pada bangunan monumental BPU Kabila, rupanya mendapat pandangan sinis dari beberapa pihak.
Seperti disampaikan Ketua Tim Kerja Bupati Bone Bolango, Miftahudin Jasin, bahwa sejak awal dibangun, sebuah gedung yang sebelumnya diberi nama BPU Kabila itu oleh Bupati Merlan Uloli diganti menjadi Bandayo Li Mbui.
Di masa pemerintahan Bupati Ismet Mile dan Wakil Bupati Risman Tolingguhu saat ini, sebuah gedung yang memiliki sejarah dengan masyarakat Bone Bolango itu namanya dikembalikan, dari Bandayo Li Mbui menjadi BPU Kabila.
Bukan karena sentimen politik, pengembalian nama gedung ini kata Miftahudin sebagai upaya pemerintah Kabupaten Bone Bolango untuk menjaga nilai stori yang melekat pada gedung tersebut.
“Sejak awal dibangun tahun 70-an gedung itu namanya sudah BPU Kabila dan di era Merlan Uloli diganti jadi Bandayo Li Mbui, jadi kita kembalikan lagi ke nama aslinya,” tegas Miftahudin, Kamis, 28 Agustus 2025, membantah tudingan yang menyebut bahwa pergantian nama tesebut ada unsur dendam politik dari Bupati Bone Bolango, Ismet Mile kepada Bupati sebelumnya, Merlan Uloli.
Justru dengan pengembalian sejarah nama Gedung BPU Kabila kata Miftahudin, menjadi bagian dari upaya menjaga identitas dan nilai historis masyarakat Kabila. Perubahan nama tersebut diterangkannya, tidak akan menghambat jalannya pembangunan maupun program kerja Pemerintah Daerah, khususnya Bupati dan Wakil Bupati Bone Bolango.
“Penyesuaian nama tersebut justru menjadi bentuk penghormatan terhadap sejarah lokal, agar setiap kegiatan pemerintahan maupun kemasyarakatan yang berlangsung di gedung tersebut selalu berakar pada nilai-nilai kearifan daerah,” jelas Miftahudin memastikan bahwa program prioritas Bupati dan Wakil Bupati, baik di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetap berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada hambatan.