HARIANPOST– Penangkapan 7 terduga terorisme di Kabupaten Pohuwato, provinsi Gorontalo belum lama ini, membuat gempar warga setempat. Pasalnya Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo yang dikenal sebagai daerah serambi madinah merupakan daerah yang aman dan kondusif.
Menyikapi penangkapan tersebut, Anggota DPR RI Elnino M Husein Mohi mengajak masyarakat untuk mempercayakan persoalan ini kepada pihak yang berwenang. Dengan penangkapan itu Elnino juga berharap supaya petugas yang menangani warga yang terduga terorisme tersebut dapat bersikap manusiawi dan adil.
“Kita percaya operasi Intelegen, karena intelegen itu matanya banyak dan informasinya juga banyak,” Ucap Elnino Kamis (03/12) usai menyampaikan sosialisasi 4 Pilar MPRI RI dan Dialog kebangsaan bersama pemerintah Kabupaten Pohuwato.
Terkait terorisme tersebut kata Elnino, memang telah ada data yang dimiliki secara valid oleh Intelegen, tetapi perlu dipertimbangkan bahwa mereka (terduga) juga adalah masyarakat yang sebelumnya tidak pernah dicurigai oleh masyarakat umum karena aktivitasnya yang biasa-biasa saja.
“Yang harus kita sadari juga bahwa ada kelompok-kelompok, baik kiri maupun kanan yang menginginkan Pancasila digantikan oleh sesuatu yang lain. Dan itu kita semua sepakat, itu adalah musuh Negara,”Ucapnya Lagi
Lebih jauh Elnino menerangkan, sedari dulu telah ada perbedaan Ideologi, konsep melihat sebuah tatanan dunia dengan perspektif berbeda. Menurut dia ada tiga perspektif yang paling kuat yang hadir sebelum Indonesia merdeka sampai dengan saat ini.
“Pertama Ideologi Agama, semua agama. Dia perspektifnya agama dia. Kedua adalah perspektif Internasionalisme, itu yang dibawah oleh Sosialisme kiri ataupun Komunis. Dia percaya bahwa agama-agama itu merusak tatanan dunia, pada hakikatnya manusia bisa bersahabat dan bersaudara di seluruh dunia, cuma agama yang membuat manusia berkonflik, begitu kata mereka. Sementara dalam perspektif agama mengatakan, masing-masing agama yang ekstrimnya, bahwa hanya agamnya yang bisa mendamaikan dunia,” Terang Elnino.
Berbeda dengan dua perspektif itu lanjut Elnino, ada pandangan perspektif moderat atau biasa disebut kalangan Nasionalis adalah kalangan yang memandang perspektif agama dan perspektif internasionalisme bukanlah sesuatu masalah.
“Di Indonesia dirumuskanlah dalam Pancasila. Internasionalismenya ada di Sila Ke-2, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Agamanya ada di Sila Pertama, ketuhanan yang maha Esa. Itu yang diyakini Indonesia Untuk menjaga NKRI, Bhineka Tunggal Ika,Pancasila dan UUD 1945,” Jelas Elnino.
Selaras dengan 4 konsensus tersebut, Elnino berharap teduga terorisme yang ditangkap itu diperlakukan sebagai anak bangsa yang harus dipahamkan kembali tentang Pancasila, bahwa apa yang di inginkan semuanya ada di Pancasila. (D.01).