POHUWATO, HARIANPOST.ID- DPRD Kabupaten Pohuwato bersama Pemerintah Daerah mulai menyiapkan langkah antisipasi terhadap petani sawah yang terancam tidak bisa melakukan aktivitas pertanian selama dua musim ke depan.
Itu sebagai dampak pengerjaan jaringan irigasi Taluduyunu dan pintu klep di Kecamatan Duhiada’a. Dalam rapat yang digelar, Selasa, 11 April di Aula DPRD Pohuwato, DPRD meminta Dinas pertanian untuk memikirkan langkah antisipasi agar petani sawah ini tetap produktif.
Bila tidak dimungkinkan untuk menanam padi, para petani di dua kecamatan, Buntulia dan Duhiada’a ini kata Nirwan Due harus disiapkan varietas lain yang tetap akan tumbuh di lahan persawahan.
Karena dalam pekerjaan jaringan irigasi nanti, pintu bendungan jaringan irigasi akan ditutup. Sehingga petani sawah akan kekurangan air.
Dalam rapat ini ada dua hal yang berkembang. Pertama, para ketua kelompok mengusulkan tetap melakukan penanaman di tengah pengerjaan jaringan irigasi. Akan tetapi, DPRD belum bisa memastikan apakah penanaman tersebut bisa dilakukan atau tidak. Sebab masih akan menunggu penyampaian tekhnis dari Dinas PUPR Provinsi Gorontalo.
Kedua, selama pekerjaan rehabilitasi jaringan rigasi, petani bisa melakukan penanaman. Namun bukan menanam padi, melainkan menanam varietas lain yang memungkinkan tetap tumbuh dalam kondisi yang kekurangan air.
“Pada rapat ini, kami belum mengambil keputusan atas keinginan petani. Namun kami memastikan pekan depan, DPRD akan menghadirkan Dinas PUPR Provinsi Gorontalo dan Dinas Pertanian untuk mencari solusi bersama atas nasib petani,”jelas Nirwan