POHUWATO, HARIANPOST.ID- Rumah Susun Sewa ( Rusunawa) Syah Pohuwato turut memberikan peran signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bahkan Rusunawa yang dikelola oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) itu mampu menyumbangkan PAD hingga 93 persen dari target 264 juta rupiah.
Memiliki tiga bangunan , TB1, TB2 dan Bangunan Rusun ASN, rusunawa Syah kini menjadi hunian sementara yang paling diminati. Bahkan Kepala Dinas Perkim Fadly Sanad mengatakan saat ini ada 63 berkas pemohon yang menunggu untuk menempati hunian Rusunawa.
Hal itu disampaikan Fadly Sanad didampingi Pengelola Rusunawa Aan Mustafa, saat menerima kunjungan reses DPRD Pohuwato Dapil satu yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Idris Kadji dan Anggota DPRD Beni Nento, Febriyanto Mardain, Ariono Dukalang, Suryaharto Polumulo, Rabu, 5 Juli 2023 kemarin.
Kendati demikian, Dinas Perkim melalui Pengelola Rusunawa juga mengungkapan sejumlah persoalan. Mulai dari permasalahan air sampai persoalan penghuni Rusunawa yang menunggak hingga berbulan-bulan lamanya.
“Masalah air di Rusunawa ini hampir setiap saat jadi keluhan. Itu penyebabnya karena pipa baja yang kita gunakan sudah mulai rusak,” ungkap Fadly Sanad
Mendengar penyampaian itu, Wakil ketua Idris Kadji menyarankan kepada Dinas Perkim untuk mengganti pipa air guna memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat penghuni Rusunawa.
Di sisi lain KetuaKomisi III DPRD Pohuwato Beni Nento juga mempertanyakan kepada pengelola apakah hunian Rusunawa antara masyarakat berpenghasilan rendah dan yang berstatus ASN di campur atau tidak ?
Beni mengatakan, hunian Rusunawa harus diperjelas siapa yang bisa menempatinya. Untuk masyarakat berpenghasilan rendah kata Beni harusnya ditempatkan di bangunan TB1 dan TB2. Sementara untuk penghuni yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) harus ditempatkan di Rusunawa ASN.
“Itu jangan dicampur. Supaya yang menempati hunian di bangunan TB1 dan TB2 adalah masyarakat yang benar-benar berpenghasilan rendah,” kata Beni Nento
Sementara untuk penghuni yang menunggak kata Beni, harus segera ditinjau kembali penghuni tersebut. Sebab hal itu akan merugikan daerah. Padahal ada banyak masyarakat yang telah menunggu untuk menempati hunian Rusunawa tersebut.
“Kalau masih menunggak kita minta kepada pengelola itu yang sudah ditinggalkan 4 – 5 bulan ini perlu ditinjau kembali. Karena itu bisa merugikan, dan masih banyak juga yang antri,” pinta Beni nento.
Terkait keluhan air bersih kata Beni, DPRD Pohuwato akan segera memanggil Perumdam Tirta Maleo dan Pengelola Rusunawa guna membahas lebih lanjut persoalan air bersih di Rusunawa Syah Pohuwato.