BOALEMO- HARIANPOST.ID – Guna menekan Angka Kematian Bayi (AKB). Puskesmas Mananggu menggelar kegiatan hari belajar dengan tema” Resusitasi Neonatus pada bayi yang baru lahir, bertempat di PKM Mananggu, Sabtu (22/10/22).
Diketahui, kegiatan hari belajar tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas para bidan dan perawat dalam menangani kegawatdaruratan bayi yang baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Mananggu.
Kepala Puskesmas Mananggu, melalui Dokter Nurhasyanah menuturkan, adanya kegiatan hari belajar resusitasi merupakan salah satu program Puskesmas untuk menurunkan jumlah angka kematian bayi (AKB).
“Jadi kegiatan ini juga untuk memberikan ilmu tambahan kepada Fakes yang harus dipahami oleh setiap bidan – bidan” tutur Dokter Nurhasyanah.
Ia menambahkan, jika bidan dan perawat sudah lebih mengetahui terkait materi resusitasi pada bayi baru lahir. Maka kedepannya akan semakin terampil dan tanggap kegawatdaruratan ketika ada bayi yang akan dilahirkan.
“Karena resusitasi merupakan bantuan yang diberikan setelah bayi lahir agar ia bisa bernapas, biasanya dilakukan setelah tali pusat dipotong. Sebab jika bayi yang setelah lahir tidak kunjung bisa bernapas, akan mengalami kekurangan oksigen sehingga memicu kematian,” ucapnya
“Tujuan resusitasi bayi baru lahir juga termasuk mencegah angka kematian dan kesakitan bayi terkait cedera otak, jantung, dan ginjal,” ungkapnya.(Adv/PKM)