POHUWATO,HARIANPOST.ID- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pohuwato tantang pasangan calon Kepala Daerah Pohuwato untuk adu gagasan, lewat PMII Bersuara, yang dilaksanakan Sabtu, 5 Oktober 2024, di Warkop 008, Marisa.
Dalam giat PMII bersuara ini, PMII Pohuwato mengundang dua paslon pilkada yang berkompetisi di pilkada Pohuwato. Sayangnya dari dua paslon, paslon nomor urut 1, Yusri M Helingo – Fatmawaty Syarief (ILOMATA) dan paslon nomor urut 2, Saipul Mbuinga- Iwan Adam (SIAP) yang diundang, hanya perwakilan paslon nomor urut 2 yang hadir dalam giat PMII Bersuara tersebut.
Ketidakhadiran perwakilan paslon ILOMATA itu lantas membuat PMII Pohuwato kecewa. Padahal PMII bersuara ini menjadi wadah untuk mendengarkan gagasan, ide, yang akan dilakukan paslon dalam lima tahun ke depan.
“Kedua paslon kita undang hadir dalam PMII bicara. Namun sayang hanya tim pemenangan pasangan SIAP yang siap hadir. Kami atas nama PMII Pohuwato menyampaikan apresiasi kepada tim pemenangan paslon SIAP karena telah bersedia hadir dalam kegiatan ini,” ucap Ketua PMII Pohuwato Rahmatullah Haras.
Rahmat bilang, diskusi pilkada yang digagas PMII Pohuwato ini memiliki tujuan untuk mengedukasi pemuda, pemilih muda, dan membuka mata generasi muda, bahwa pemuda harus arif bijaksana memilih paslon untuk lima tahun ke depan.
“Bicara pilkada, keliru kalau mengukur paslon hanya dari elektabilitas. Selain elektabilitas, moralitas, adab cara menghargai orang lain dan Intelektualitas, mengukur pengetahuan dia (calon) terkait daerah, juga menjadi hal penting untuk dibicarakan,” ungkap Rahmat menjelaskan alasan PMII Pohuwato menggelar giat PMII Bicara.
Sementara dalam PMII bersuara tersebut, paslon SIAP diwakili langsung oleh Ketua Tim pemenangan, Hamdi Alamri. Hamdi yang juga Wakil Ketua DPRD Pohuwato itu menyampaikan dirinya sudah sangat siap untuk mendapat kritikan dari peserta diskusi PMII Bicara.
Kritikan yang dialamatkan kepada paslon SIAP ini menurut Hamdi, merupakan perwujudan atas kerja – kerja Saipul Mbuinga di periode pertamanya sebagai Bupati Pohuwato.
“Hanya mereka yang tidak bekerja, yang tidak menerima kritik. Karena kritik adalah tanda, bahwa Pak Saipul telah bekerja di periode pertamanya,” tegas Hamdi.
Memang Hamdi mengakui ada program – program yang belum diselesaikan Saipul Mbuinga dalam jabatannya sebagai Bupati Pohuwato. Menurut Hamdi ada beberapa kendala yang dihadapi.
“Pak Saipul itu hanya menjabat kurang lebih 3,5 tahun. 2 tahun pertama, pemerintahan Saipul sudah diperhadapkan dengan masalah COVID-19. Dan banyak anggaran yang dikucurkan untuk menghadapi masalah ini. Karenanya banyak program yang terlambat karena anggaran yang direlokasikan untuk penanganan COVID-19,”ungkap Hamdi
Prinsipnya terang Hamdi, paslon SIAP adalah paslon yang memiliki program-program baik untuk Pohuwato lima tahun ke depan. Paslon SIAP kata dia, adalah paslon yang sangat mengerti dengan situasi Pohuwato, karena keduanya adalah masyarakat Pohuwato.