HARIANPOST (POHUWATO)- Masalah stunting atau kurang gizi yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak, terus mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Pohuwato.
Banyak hal yang telah diupayakan Pemerintah Daerah guna menekan angka stunting di Pohuwato. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran rumah tangga sebagai pelopor pencegahan stunting (RTP2S).
“Tujuan dari RTP2S ini untuk menekan angka stunting di Pohuwato terutama capaian dalam RPJMD di tahun 2025 zero stunting,”ungkap Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga saat melaunching RTP2S di desa Hutamoputi, Kecamatan Dengilo dan desa Sipayo, Kecamatan Paguat, Jum’at (14/1).
Tidak hanya menekan angka stunting, melalui langkah ini Bupati juga menginginkan agar keluarga yang didampingi pada program RTP2S bisa keluar dari keluarga kategori miskin.
“Kita berusaha secara terus menerus rumah tangga yang didampingi ini bukan saja tuntas dari stunting tapi bagamana bisa keluar dari kemiskinan. Dengan RTP2S ini insya Allah ke depannya apa yang menjadi target pemerintah daerah tercapai,”harapnya
Sementara Ketua Gerbos Emas, Irfan Saleh yang juga selaku Kepala Baperlitbang menjelaskan, RTP2S yang dilaucing ini tidak habis di launcing saja. Melainkan ini adalah RTP2S nol, nol artinya sebagai contoh.
Selanjutnya terang Irfan, akan ada RTP2S 1, RTP2S 2, 3 sampai sebanyak-banyaknya sesuai jumlah rumah tangga stunting yang ada.
“Karena kita sangat meyakini dengan adanya pendekatan RTP2S insya Allah anak yang kekurangan gizi itu akan terus menerus terpenuhi gizinya dan keluar dari stunting,”terangnya
Rumah tangga yang didampingi Kata dia, tidak saja tuntas dari stunting, tapi keluar dari kemiskinan. Karena kemiskinan itu diukur dari pendapatan Rp. 327 ribu perbulan.
“Kalau dengan RTP2S yang sudah dilauncing awal seperti di Randangan itu pendapatannya sudah sampai Rp. 600 ribu perbulannya hanya dari menjual sayur, ayam yang sudah menetas induknya beberapa lagi di jual,” terangnya lagi
“Maka bagaimana dengan rumah tangga sasaran yang selanjutnya ini bisa maju dan berkembang dengan adanya sentuhan bantuan yang diberikan terutama pemanfaatan pekarangan yang tadinya tidak termanfaatkan sudah bisa dimanfaatkan dengan sayur-sayuran,” jelas Irfan Saleh (Jid)