HARIANPOST (Pohuwato)- Kepergian Syarif Mbuinga dan Amin Haras dari jabatan Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato, meninggalkan banyak kenangan yang tidak mungkin untuk dilupakan. Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi pun merasakan hal yang sama. Ia mengaku berat melepas kepergian Syarif Mbuinga dan Amin Haras.
Nasir Giasi dalam ramah tamah pemerintahan Syarif Mbuinga- Amin Haras (Syah), Selasa (16/02) di pelataran Dinas Kominfo, mengenang kembali awal perjuangan Syarif Mbuinga yang pada 26 Agustus 2004 dilantik pertama kali menjadi ketua DPRD Pohuwato.
“Saya masing ingat pertama kali Pasisa Syarif dilantik pada 26 Agustus 2004 menjadi ketua DPRD Pohuwato, saat itu saya bersama beliau menjadi tim sukses,” ucap Nasir mengenang awal perjuangan Syarif Mbuinga.
Sementara saat itu kata Nasir, Amin Haras sedang berjuang melalui jalur birokrasi, menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Perjuangan Pak Bupati dan Wakil Bupati itu memang hanya sepuluh tahun. Namun kalau kita melihat kebelakang perjuangan dan pengabdian beliau itu sudah 17 Tahun,” ucap Nasir
Selama memimpin Pohuwato, Syarif dan Amin Kata Nasir telah mencatatkan banyak prestasi bagi Pohuwato. Bahkan Nasir pun tak mampu lagi menghitung berapa banyak prestasi yang telah berhasil dipersembahkan untuk masyarakat Pohuwato.
Tantangan Pemerintahan daerah Pasca Syarif Mbuinga dan Amin Haras kedepan kata Nasir bukan untuk merebut prestasi. Tetapi mempertahankan prestasi itu yang menurut Nasir sulit untuk untuk dilakukan.
“Tujuh (7) kali berhasil meraih dan mempertahankan opini Wajar tanpa pengecualian (WTP), itu sekelumit prestasi yang bisa saya ingat, yang pernah diraih oleh Pasisa Syarif dan Amin Haras. Saya tidak tahu apakah pemerintahan selanjutnya dapat mempertahankan hal ini atau tidak,” ucap Nasir lagi.
Lebih dari itu, berbagai program yang telah dijalankan oleh Pemerintah Syarif Mbuinga dan Amin Haras kata Nasir harus dilanjutkan oleh Pemerintah daerah selanjutnya. Salah satunya program menyekolahkan putra dan putri daerah di Fakultas Kedokteran melalui program Satu Dokter, satu kecamatan.
“Ini harus dilanjutkan. Bahkan telah diakui, di Sulawesi hanya Pohuwato lah yang memiliki program menghasilkan satu dokter, satu kecamatan. Karena itu program ini harus dilanjutkan,”pinta Nasir
Nasir berharap perjuangan Syarif Mbuinga dan Amin Haras tidak terhenti. Ia meminta Syarif dan Amin terus membuka diri untuk memberikan masukan kepada pemerintah daerah dan DPRD Pohuwato kedepan.
“Jangan berhenti pak. Kalau perlu kita dorong bapak berjuang sampai ke puncak Botu untuk menjadi Pemerintah Provinsi Gorontalo,” pinta Nasir yang juga ketua DPD II Golkar Pohuwato.(D.01).