POHUWATO – Harianpost.id- Meskipun dengan fasilitas yang terbatas, anak – anak di UPT Sandalan, Taluditi, Pohuwato, tetap semangat menimba ilmu. Mereka semangat belajar meskipun belajar di ruang kelas bekas masjid yang berdindingkan papan dan beralaskan karpet.
Adalah Sosok Siti Romlah Irjayanti, di balik semangat anak – anak Sandalan yang tetap gigih menimba ilmu di Paud dan Taman Kanak – Kanak (TK) Cendana.
Siti Romlah, wanita kelahiran tahun 1990 ini terus memberikan edukasi dan semangat, bahwa pendidikan itu penting untuk meraih masa depan yang gemilang. Fasilitas bukan jadi penghambat belajar.
Siti Romlah pun mengaku senang menjalani aktivitas sebagai guru bagi anak – anak Sandalan. Terlebih lagi, dengan minimnya fasilitas belajar, orang tua siswa di Sandalan tetap antusias mendorong anaknya untuk menimba ilmu.
Karena perannya dalam pendidikan ini pula, Siti Romlah dihadiahi penghargaan oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE – KIM) Pada peringatan Hari Kartini 21 April 2022. Siti Romlah dianugerahi penghargaan atas jasanya di bidang pendidikan.
OASE – KIM Merupakan organisasi khusus gagasan Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo dan Ibu Wakil Presiden Hj. Wury Estu Ma’ruf Amin. OASE – KIM adalah wadah untuk jejaring komunikasi dan koordinasi sehingga memudahkanseluruh anggotanya untuk secara bersama – sama melakukan aktivitas yang berguna bagi masyarakat luas.
Ia pun berharap, lewat penghargaan yang diterimanya ini, pemerintah dapat memberikan perhatian khusus bagi pendidikan di daerah terpencil.
“Saya harap ada perhatian, baik itu fasilitasnya, agar anak- anak ini lebih semangat lagi untuk belajar. Kita semua berharap adanya pembangunan sekolah yang lebih layak bagi mereka,” harap Siti Romlah, Sabtu (23/4).
Semangat Siti Romlah dalam mengajar ini kata Anggota DPRD Pohuwato, Abdullah Diko, harus menjadi contoh teladan bagi pendidik untuk tetap semangat dalam meningkatkan pendidikan, yang dimulai dari tempat kita tinggal.
Ia memuji semangat Siti Romlah, dengan segala keterbatasan infrastruktur yang ada, namun tidak menyurutkan semangat dalam meningkatkan kualitas belajar anak – anak usia dini di Sandalan.
Karena semangatnya itu, Abdullah Diko menyebut Siti Romlah adalah ‘Ibu Kartininya Pohuwato’. Ia pun berharap kepada pemerintah untuk memberikan perhatian khusus kepada penggerak pendidikan Non ASN atau tenaga kontrak.
“Saya berharap Pemerintah daerah dapat memberikan perhatian khusus kepada mereka, khusunya Non ASN atau kontrak untuk memperoleh tunjangan yang lebih layak, sembari melengkapi sarana – prasarana pendidikan di daerah terpencil, ini sangat penting,” harap Abdullah Diko. (Jid)