HARIANPOST (POHUWATO)- Pemerintah Kabupaten Pohuwato terus memberikan perhatian serius terhadap persoalan stunting atau kurang gizi.
Upaya itu pun ditunjukkan lewat pencananganan rumah tangga pelopor pencegahan stunting (RTP2S), yang diharapkan dapat menekan angka stunting di Pohuwato.
Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga pun menegaskan, dirinya tidak ingin upaya RTP2S hanya sebatas kegiatan seremonial. Namun lebih dari itu RTP2S harus benar-benar menjadi pelopor pencegahan stunting di Pohuwato.
“Kegiatan ini tidak sebatas seremonial saja, akan tetapi bagaimana proses keberlanjutan dari pencegahan stunting yang menjadi program nasional dan pemerintah daerah terutama fokus dengan penurunan angka stunting ini bisa tercapai,” ucap Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga saat menghadiri pencanangan RTP2S di Desa Padengo Kecamatan Duhiadaa, Jum’at, (28/1/2022).
“Bahkan dulu saat saya di DPRD, saya sempat memberikan instruksi kepada Bupati dan Wakil bupati sebelumnya pada rapat paripurna saat itu. Karena sebelum jadi anggota DPRD, kami masuk dalam kelompok pemerhati kemanusiaan, kami menyampaikan bahwa stunting itu harus menjadi perhatian,” ucapnya menambahkan
Semua kegiatan terkait dengan kemanusiaan terutama di bidang kesehatan ini kata Bupati, menjadi kerja-kerja pemerintah daerah yang dituangkan dalam rapat paripurna saat itu.
“Saat tahun2017 angka stunting berada di angka 24 persen. Aangka yang cukup besar. Bahkan, Bupati Syarif dan Wabup Amin Haras saat itu langsung menangani persoalan dan langsung ditangani secara terpusat,” terang Bupati
“Artinya, saat ini dengan konsep baru yakni RTP2S sangat diharapkan kebersamaan dan dukungan kita semua termasuk camat dan kades, karena tujuan ini sangat baik dalam menyelematkan anak-anak dari stunting dengan pendekatan ke wilayah-wilayah seperti ini dan tentu ini sangat membantu masyarakat. Kamipun akan terus menekan angka stunting di Pohuwato yang insya Allah usaha kita menjadikan Pohuwato nol atau zero stunting di 2023 tercapai,”jelasnya (jid)
